Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, PKS Laporkan KPK ke Mabes Polri

Kompas.com - 12/05/2013, 14:11 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera berencana melaporkan Komisi Pemberantasan Korupsi ke Markas Besar Kepolisian RI pada Senin (13/5/2013) besok. PKS melaporkan KPK atas tuduhan melakukan perbuatan tidak menyenangkan terkait upaya penyitaan enam mobil yang diparkir di kantor DPP PKS.

"Insya Allah besok pukul 09.00 WIB kita ke sana," kata Zainuddin Paru, pengacara mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq sekaligus pengacara DPP PKS. Menurut Zainuddin, upaya penyitaan mobil terkait Luthfi yang dilakukan KPK tidak sesuai dengan prosedur. Tim penyidik KPK, menurutnya, tidak membawa surat penyitaan saat mendatangi kantor DPP PKS pada 6 Mei lalu.

Dia juga mengatakan, KPK telah memaksakan penyitaan tersebut dengan menyegel enam mobil terkait Luthfi yang diparkir di kantor DPP PKS. Sebelumnya Ketua DPP PKS bidang Hubungan Masyarakat Mardani Ali Sera menyatakan rencana partainya untuk melaporkan oknum KPK ke kepolisian atas tuduhan perbuatan tidak menyenangkan.

Tujuan pelaporan ini, sebut dia, adalah menegakkan hukum yang adil, bermartabat, dan beretika. Selain itu, Mardani mengatakan bahwa PKS berharap ada mekanisme check and balance atas upaya penyitaan mobil oleh para penyidik KPK ini.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mempersilakan PKS melapor ke Kepolisian jika memang keberatan atas upaya penyitaan KPK. Bambang menegaskan, pihaknya tidak melanggar ketentuan.

Menurut Bambang, tim penyidik KPK telah membawa surat penyitaan saat mendatangi kantor DPP PKS beberapa hari lalu. Surat penyitaan tersebut, katanya, sudah ditunjukkan kepada petugas keamanan gedung. Namun, petugas keamanan dan sejumlah orang menghadang upaya penyitaan KPK. Akhirnya, tim penyidik hanya menyegel enam mobil yang diduga sebagai hasil tindak pidana Luthfi. Keenam mobil itu yakni VW Carravelle, Mazda CX9, Fortuner B 544, Mitsubishi Pajero Sport, Nissan Navara, dan Mitsubishi Grandis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com