Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luthfi Diduga Alihkan Nama Kepemilikan Mobilnya

Kompas.com - 12/05/2013, 11:02 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq diduga mengalihkan kepemilikan sejumlah mobilnya. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengungkapkan, pihaknya menduga ada mobil yang awalnya milik Luthfi kemudian diganti atas nama orang lain.

"Ada memang yang kami menduga awalnya milik LHI (Luthfi Hasan Ishaaq) kemudian diganti dengan nama orang lain. Detilnya penyidik yang punya informasi soal itu, tapi tidak untuk dipublikasikan," kata Bambang di Jakarta, Jumat (10/5/2013) malam.

Bambang belum dapat memastikan apakah kepemilikan mobil itu dialihkan setelah Luthfi ditetapkan sebagai tersangka KPK atau tidak. KPK menetapkan Luthfi sebagai tersangka kasus dugaan korupsi kepengurusan kuota impor daging sapi. Dalam pengembangannya, KPK menjerat Luthfi dengan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Menurut Bambang, setelah Luthfi ditetapkan sebagai tersangka TPPU, keberadaan asetnya sulit terlacak. Ada pihak yang diduga berupaya menyembunyikan aset Luthfi seperti mobil-mobil mewahya.

Adalah Ahmad Zaky, orang dekat Luthfi yang diduga berperan memindahkan mobil-mobil dari rumah Luthfi ke kantor DPP PKS. Beberapa kali penyidik KPK meminta keterangan Zaky sebagai saksi.

"Pada malam itu, Senin tanggal 6 Mei, seorang saksi yang baru diperiksa adalah Ahmad Zaky. Saat pemeriksaan itu diketahui bahwa dia merupakan salah seorang yang berperan mengalihkan mobil-mobil milik LHI (Luthfi Hasan Ishaaq)," ungkapnya.

Kepada penyidik KPK, menurut Bambang, Zaky mengaku telah memindahkan mobil-mobil mewah terkait Luthfi itu ke kantor DPP PKS. Seusai memeriksa Zaky sebagai saksi pada 6 Mei lalu, penyidik KPK membawa pria itu ke kantor DPP PKS untuk menunjukkan mobil-mobil yang dicari penyidik itu.

"Pada saat itu juga sudah dibawa secara lengkap surat perintah penyitaan, penggeledahan, bahkan dibawa printer dan komputer karena biasanya dibuat berita acaranya," ungkap Bambang.

Namun, lanjut Bambang, Zaky tidak bersedia menyerahkan kunci mobil-mobil itu. KPK pun mendapatkan informasi kalau Zaky melarikan diri pada malam itu. Belakangan, menurut Bambang, Zaky membantah kabur dan mengaku tidur di kantor DPP PKS karena kelelahan. Bambang juga belum dapat memastikan motif Zaky memindahkan mobil-mobil mewah Luthfi itu ke kantor DPP PKS.

"Apakah itu dengan sengaja atau karena shock, kita belum sampai pada kesimpulan," tambahnya.

Kini, enam mobil tersebut masih berada di kantor DPP PKS dalam keadaan disegel. Tim penyidik KPK dua kali gagal menyita enam mobil itu karena dihalang-halangi petugas keamanan gedung. Keenam mobil yang diduga terkait Luthti itu adalah VW Caravelle, Fortuner, Pajero Sport, Nissan Navara, Mazda CX9, dan Mitshubisi Grandis. Adapun Zaky tercatat sebagai pemilik Fortuner yang disegel KPK tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com