Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas: SBY Ketum Demokrat, Cita-cita Terpendam...

Kompas.com - 17/04/2013, 17:12 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ditetapkan sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Bali beberapa waktu lalu. SBY menggantikan Anas Urbaningrum yang berhenti setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang.

Pasca-KLB itu, Anas belum banyak berkomentar. Bagaimana tanggapan Anas atas hasil KLB itu? "Itu kan keputusan KLB, keputusan yang berkesesuaian dengan kesediaan Pak SBY (menjadi ketum). Itu cita-cita terpendam," kata Anas di Jakarta, Rabu (11/4/2013).

"Cita-cita terpendam siapa?" tanya wartawan.

"Peserta kongres," jawab Anas sambil tertawa.

Ketika dimintai tanggapan terkait rangkap jabatan yang dipegang SBY lantaran juga menjabat Presiden RI, Anas mengatakan, hanya SBY yang bisa menjelaskan. Hanya, Anas menyebut belum pernah rangkap jabatan.

"Saya punya ukuran kemampuan pribadi saya. Menjadi ketua umum tidak bisa disambi, harus fokus. Maka saya berhenti menjadi anggota DPR (tahun 2010). Posisi ketua umum, posisi anggota DPR, butuh konsentrasi. Saya tak mampu berbagi fokus," kata Anas.

Seperti diberitakan, Anas sempat menyinggung masalah Kongres Demokrat di Bandung tahun 2010 ketika mengumumkan pengunduran diri sebagai Ketum. Menurut Anas, inti dari kongres itu, ibarat bayi lahir, dirinya adalah bayi yang tidak diharapkan. Setelah kongres itu, Anas merasakan banyak peristiwa politik dan organisasi di Demokrat.

Namun, ia belum mau terbuka. "Pada titik ini saya belum akan sampaikan secara rinci. Tapi, ada konteks yang jelas menyangkut rangkaian peristiwa politik itu," kata Anas, Februari lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

    KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com