Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapkan Logistik Pemilu, KPU Gandeng LKPP

Kompas.com - 15/04/2013, 16:39 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggandeng Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk melakukan proses pengadaan barang dan jasa keperluan Pemilu 2014 mendatang. LKPP nantinya bertugas memberikan pendampingan selama pelaksanaan pemilu hingga memberikan harga perkiraan sendiri (HPS) untuk keperluan pengadaan logistik pemilu.

"Misalnya, pengadaan paket surat suara. Pada 2004 lalu, KPU hanya bekerja sama dengan satu perusahaan pencetak kertas suara. Lalu pada 2009 kita bagi ke dalam beberapa region, sehingga memudahkan proses distribusi juga," kata Kepala LKPP Agus Rahardjo usai penandatanganan MoU tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah antara LKPP dan KPU, Senin (15/4/2013).

Selain itu, Agus mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap proses pengadaan barang dan jasa sehingga tidak melanggar aturan yang tercantum pada UU Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.

"Membantu membuat dokumen pengadaannya seperti apa. Kalau lelang itu prosesnya seperti apa, memasukkannya kapan, diberi waktu berapa lama, nanti evaluasinya apa saja. Jadi terkait pengadaan akan kita evaluasi semua," ujarnya.

Sementara itu, Ketua KPU Husni Kamil Manik menyatakan, kerja sama ini bertujuan mengulang kesuksesan pada pemilu 2009. Pada pemilu era tersebut, kata Husni, tak ada persoalan berarti terkait pengadaan barang dan jasa.

Kerja sama ini juga dilakukan untuk mengantisipasi adanya persoalan yang mungkin terjadi selama proses pengadaan. "Seperti pada 2004 lalu, ada beberapa jenis persoalan pengadaan barang dan jasa yang diproses di instansi penegakan hukum, dan beberpa komisioner ada yang sempat menjadi terdakwa," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com