Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Harap Yenny Wahid Bisa Dongkrak Elektabilitas

Kompas.com - 08/04/2013, 13:37 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat berharap masuknya Yenny Wahid sebagai kader Partai Demokrat bisa mendongkrak elektabilitas partai itu. Sebab, Yenny akan membawa gerbong Nahdlatul Ulama masuk ke Partai Demokrat.

"Satu orang saja yang bergabung, mau profesor doktor ada dampak positifnya. Apalagi, seorang Yenny Wahid tokoh wanita nasional yang kami harapkan bisa membawa elektabilitas partai lebih baik," ujar Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana, di Kompleks Parlemen, Senin (8/4/2013).

Selain itu, menurut Sutan, masuknya Yenny ke Partai Demokrat juga bisa mengangkat citra partai yang sempat melorot karena kasus-kasus korupsi. "Dengan masuknya Yenny, akan ada harapan baru rakyat kepada Partai Demokrat," katanya.

Sebelumnya, sinyal bergabungnya Yenny Wahid ke Partai Demokrat terlihat dari pernyataan Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan. Syarif mengaku komunikasi Yenny dengan Partai Demokrat semakin intensif. Tetapi, Syarif belum mau mengungkap bergabungnya Yenny ke Partai Demokrat.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok kemudian memastikan bahwa Yenny Wahid memang sudah bergabung. Ajakan untuk bergabung bahkan langsung dilayangkan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono kepada Yenny.

"Yenny bahkan sempat datang ke Bali, satu pesawat sama saya. Tapi di KLB, dia hanya tengok-tengok saja," kata Mubarok.

Menurut Mubarok, Yenny menjadi kandidat kuat Wakil Ketua Umum Partai Demokrat lantaran kini partai itu membutuhkan satu orang wakil ketua umum yang mewakili kaum perempuan. Adapun Yenny Wahid merupakan putri kedua Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid. Ia berkecimpung di dunia politik dengan bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa. Ia sempat menjadi Sekretaris Jenderal di partai itu. Namun, Yenny kemudian keluar dari PKB dan mendirikan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) dan menjabat sebagai ketua umum. Namun, PKBIB gagal menjadi partai peserta Pemilu 2014 setelah dinyatakan tidak lolos verifikasi faktual Komisi Pemilihan Umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com