Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hukum Rimba akibat Empat Pilar Tak Terbangun

Kompas.com - 04/04/2013, 11:23 WIB
Dwi Bayu Radius

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com — Hukum rimba yang marak belakangan ini disebabkan penghayatan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara tak terbangun dengan baik. Bila semua pihak memahami pilar-pilar itu, hukum rimba yang dipicu kesalahpahaman tidak akan terjadi.

Anggota MPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Rahadi Zakaria, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (4/4/2013), mengatakan, saat ini terjadi kesalahpahaman dan bias yang melebar lalu berlarut-larut. Penyelesaian masalah itu pun tak kunjung tuntas.

"Kenapa terjadi kesalahpahaman karena penghayatan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara tak terbangun dengan baik," paparnya.

Pilar-pilar itu terdiri dari konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, perilaku sosial masyarakat dalam kehidupan, yakni Bhinneka Tunggal Ika, sistem yang berlaku, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta Pancasila sebagai filosofi rakyat.

Rahadi menjelaskan, masyarakat harus membangun memori kolektif atau ingatan bersama dalam bentuk pilar-pilar tersebut. Itu yang diinginkan para pendahulu kita. "Karakter, filosofi, dan dasar yang harus dijaga hingga saat ini, yakni empat pilar," tuturnya.

Rahadi menambahkan, Indonesia adalah negara hukum. Kalimat itu dicantumkan dalam UUD 1945. "Karena itu, supremasi hukum harus diutamakan. Masyarakat pun harus membuka kesadaran mengenai negara hukum. Tentu di dalam hukum ada keadilan yang bisa menyelesaikan kesalahpahaman," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com