Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Bersenjata Kembali Usik Yogya

Kompas.com - 03/04/2013, 03:53 WIB

Begitu brankas dibuka, para perampok menggasak berbagai macam perhiasan emas yang tersimpan di laci-laci kecil di dalam brankas. Mereka juga mengambil uang tunai Rp 30,9 juta.

Kapolresta Yogyakarta Komisaris Besar Mustaqim mengatakan, saat kejadian, seorang karyawan sempat berusaha melarikan diri keluar gedung. Namun, para perampok berhasil menangkap dan mengikatnya dengan tali rafia bersama dua karyawan lain.

”Satu karyawan diminta menunjukkan brankas, sementara tiga karyawan lain diikat tali rafia. Salah satu pelaku mengancam petugas dengan menembakkan senapan ke arah meja sampai memecahkan bagian kacanya,” kata Mustaqim.

Menurut dia, pelaku menembakkan senjata dalam jarak 5 sentimeter dari meja. Namun, tembakan itu hanya memecahkan kaca meja. Peluru tidak menembus bagian kayu meja.

Dugaan sementara, satu pistol mainan yang ditembakkan merupakan senjata replika (soft gun). ”Suara letusan tidak terdengar menggelegar. Kalau memang senapan api seharusnya peluru bisa tembus meja,” ucapnya.

Aksi perampok ini hanya berlangsung sekitar 20 menit. Polisi sudah mengantongi nomor kendaraan yang digunakan untuk merampok.

Aksi perampokan ini diduga sudah direncanakan. Salah satu indikasinya, pelaku beraksi saat aliran listrik di area itu padam. Dengan sendirinya, kamera pengintai (CCTV) di Pegadaian tak berfungsi.

Kepala Polda DI Yogyakarta Brigadir Jenderal (Pol) Sabar Rahardjo meninjau lokasi perampokan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar di Jakarta, Selasa, belum dapat memastikan apakah kasus perampokan itu terkait dengan terorisme atau tidak. Demikian pula Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai.

Permaisuri Keraton Yogyakarta GKR Hemas menilai, peristiwa perampokan ini belum mengindikasikan ketidakamanan Yogyakarta. Perampokan bisa muncul di tiap daerah, tidak hanya di Yogyakarta. (ABK/TOP/FER)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com