Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski SBY Ketum, Elektabilitas Demokrat Sulit Terdongkrak

Kompas.com - 30/03/2013, 08:51 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas Partai Demokrat diyakini tidak akan terdongkrak meskipun Susilo Bambang Yudhoyono 'turun gunung' dengan menjabat Ketua Umum DPP Partai Demokrat. Pasalnya, perspektif publik terhadap SBY sudah berbeda.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto mengatakan, persepsi publik terhadap SBY tahun 2004 dan 2009 masih baik. Namun, kata dia, kondisi itu berbeda saat ini lantaran pemerintahannya dianggap jalan di tempat.

"Banyak agenda terutama penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi terbengkalai. Jadi, meskipun SBY jadi Ketum Demokrat tidak serta merta bisa menaikkan elektabilitas partai," kata Gun Gun di Jakarta, Sabtu (30/3/2013).

Gun Gun mengatakan, jika SBY menjabat ketum, memang bisa menjadi solusi jangka pendek untuk mencegah mencuatnya konflik di internal hingga pemilu 2014. SBY masih dianggap sebagai simbol pemersatu di internal.

Hanya saja, kata dia, sangat berisiko buat SBY jika menjabat ketum. Resiko itu terkait persepsi publik tentang peran SBY selaku Presiden hingga akhir masa jabatan di November 2014. Persepsi negatif publik itu bisa menjadi faktor sulitnya mendongkrak elektabilitas partai.

"SBY seharusnya bermetamorfosis dari Presiden menjadi tokoh regional atau internasional, dari politisi atau birokrat menjadi negarawan. Bukan sebaliknya mengambil peran segmented menjadi ketum partai," katanya.

Gun Gun menambahkan, Demokrat juga harus memikirkan sejumlah jabatan SBY di partai jika SBY menjadi ketum. Saat ini, SBY sudah menjabat Ketua Majelis Tinggi, Ketua Dewan Kehormatan, dan Ketua Dewan Pembina.

"Apakah akan diborong semua? Tentu itu juga menjadi sorotan karena mengesankan SBY sedang mengonsentrasikan power dalam seluruh genggamannya. Jika dia jadi ketum, apakah Sekjen masih dipegang oleh Ibas (Edhi Baskoro Yudhoyono) yang notabene anaknya sendiri? Ini juga akan memantik persepsi publik soal kronisme," pungkas Gun Gun.

Seperti diberitakan, Partai Demokrat akan menggelar kongres luar biasa (KLB) di Bali siang nanti untuk memilih ketum baru menggantikan Anas Urbaningrum. Mayoritas pengurus Dewan Pimpinan Daerah mengaku meminta SBY sebagai ketum. Harapan sama disebut juga disampaikan pengurus Dewan Pimpinan Cabang.

Hingga saat ini, SBY belum menjawab permintaan tersebut. Hanya saja, jika SBY menjadi ketum, wacana yang muncul akan ditunjuk ketua harian untuk menjalankan tugas ketum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    Nasional
    PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

    PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

    Nasional
    Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

    Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

    BrandzView
    Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

    Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

    Nasional
    Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

    Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

    Nasional
    Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

    Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

    Nasional
    Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

    Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com