Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Loyalis Marzuki Alie: Waspadai Pengail di Air Keruh

Kompas.com - 27/03/2013, 16:42 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, situasi menghangat dengan "perseteruan" antara Marzuki Alie dan Susilo Bambang Yudhoyono, menyusul pesan singkat ultimatum SBY menyoroti manuver Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu. Loyalis Marzuki menilai munculnya pesan singkat itu bisa jadi dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu.

"Situasi begini banyak yang mengail di air keruh. Ini harus diwaspadai, hati-hati yang mengail di air keruh," ujar Ketua Divisi Logistik DPP Partai Demokrat Mulyadi di Kompleks Parlemen, Rabu (27/3/2013). Dia tidak menyebutkan siapa oknum yang kini memanfaatkan situasi yang sedang panas ini.

Pertemuan pengurus daerah di Ancol yang ditengarai sebagai manuver Marzuki Alie, ujar Mulyadi, sama sekali bukan agenda yang perlu ditakuti. "Itu hanya pertemuan biasa, nggak ada apa-apa. Sifatnya hanya memfasilitasi para pengurus daerah yang kesulitan tiket. Kami khawatir kalau ada yang sampaikan ada agenda lain dari pertemuan itu kepada Pak SBY, padahal sama sekali tidak," ucap Mulyadi.

Menurut Mulyadi, para pengurus daerah itu difasilitasi penginapannya selama di Jakarta, sebelum akhirnya bertolak ke Denpasar, Bali. Fasilitas ini, sebut dia, adalah bentuk tanggung jawab Marzuki.

Lagi pula, tambah Mulyadi, Marzuki sudah berkomitmen tidak akan maju jika SBY masuk dalam bursa calon ketua umum Partai Demokrat. Bila SBY memang menjadi calon, Marzuki pun menginstruksikan seluruh pendukungnya mengalihkan suara ke SBY.

SBY, sebut Mulyadi, merupakan tokoh yang tepat memimpin Demokrat saat ini karena tidak akan menimbulkan perpecahan di tubuh Demokrat. "Instruksi Pak Marzuki jelas. Saya yakin 1.000 persen Pak Marzuki juga kader lainnya loyal kepada SBY. Tidak akan ada yang menolak," katanya.

Partai Demokrat akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada 30-31 Maret 2013. KLB itu dilakukan untuk memilih ketua umum baru menggantikan Anas Urbaningrum.

Saat ini, sejumlah kader internal namanya mulai disebut-sebut masuk dalam bursa calon ketum, yakni Saan Mustopa, Tri Dianto, Marzuki Alie, Hadi Utomo, hingga Syarief Hasan. Namun, setelah pertemuan di Cikeas pada pekan lalu, dukungan justru menguat ke arah keluarga Cikeas, terutama SBY dan dua anggota keluarganya, Ani Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhyono menjelang KLB mengirim pesan singkat kepada Marzuki Alie. Isinya mempertanyakan alasan Marzuki melakukan sejumlah pertemuan dengan pengurus daerah.

Tim sukses Marzuki memang sempat mengumpulkan para pengurus daerah di Makassar, Sulawesi Selatan, dan juga Ancol, Jakarta. Marzuki berdalih bahwa pertemuan di Ancol dilakukan hanya untuk memfasilitasi para pengurus daerah yang kesulitan mendapat tiket pesawat ke Bali.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Jelang KLB Demokrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com