Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caleg PAN Jalani Psikotes

Kompas.com - 20/03/2013, 10:53 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Amanat Nasional (PAN) mewajibkan bakal calon legislatifnya mengikuti psikotes. Psikotes gelombang kedua berlangsung di Kantor DPP PAN, Jalan TB Simatupang Nomor 88, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2013).

"Psikotes ini wajib diikuti bakal caleg kita. Jadi, mengikuti seleksi yang obyektif, penyaringan ketat," ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Ahmad Adib Zain di Kantor DPP PAN.

Ahmad menjelaskan, psikotes telah berlangsung sejak Selasa (19/3/2013) kemarin. Dalam sehari, psikotes dibagi dua sesi, yakni pagi dan siang. Psikotes sesi pertama yang berlangsung hari ini dimulai pukul 09.00-12.00. Para caleg yang mengikuti tes pagi ini, di antaranya Wakil Sekjen PAN Teguh Juwarno, anggota Komisi VII Totok Daryanto, dan mantan atlet tenis Yayuk Basuki.

Sementara beberapa petinggi partai lainnya seperti Ketua Bappilu PAN Viva Yoga Mauladi telah mengikuti psikotes tersebut. Menurut Ahmad, psikotes ini menjadi salah satu penilaian untuk mendapatkan caleg yang berkualitas.

"Dari sekitar 700 orang bakal caleg kita, akan disaring jadi 560 orang sesuai ketentuan undang-undang," terang Ahmad.

Ahmad menambahkan, bakal caleg partai yang telah berkoalisi dengan PAN juga mengikuti psikotes ini, di antaranya dari Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP), Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK), Partai Bintang Reformasi (PBR), dan Partai Matahari Bangsa (PMB).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

    Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

    Nasional
    Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

    Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

    Nasional
    Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

    Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

    Nasional
    Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

    Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

    Nasional
    Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

    Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

    Nasional
    Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

    Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

    Nasional
    Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Nasional
    Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

    Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

    Nasional
    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Nasional
    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

    Nasional
    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Nasional
    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Nasional
    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Nasional
    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com