Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto: Ada 2.000 Caleg Hanura

Kompas.com - 10/03/2013, 18:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) memperhitungkan  2.000 kursi anggota legislatif di semua tingkat parlemen pada Pemilu 2014.

Ketua Umum DPP Hanura Wiranto di Jakarta, Minggu (10/3/2013) menyatakan, "Hanura memastikan bahwa tidak akan kekurangan tempat bagi caleg (calon anggota legislatif). Kalau ditotal, kami sudah mencapai 2.000-an."

Wiranto dalam jumpa pers di Kantor DPP Partai Hanura, Minggu sore,  mengaku telah melakukan perhitungan secara teliti terkait kemungkinan caleg yang akan dipersiapkan sesuai dengan jumlah dapil.

Terkait dengan penggabungan 10 parpol ke Partai Hanura, Wiranto mengatakan sudah mempertimbangkan risikonya, termasuk membagi jatah kursi dengan sejumlah partai tersebut.

"Apa yang dicapai Partai Hanura dan ke-10 parpol masih memberikan ruang untuk kader-kader lain dalam menambah jumlah caleg," katanya.

Sepuluh parpol yang telah resmi bergabung dengan Hanura adalah Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Republika Nusantara (RepublikaN), Partai Pemuda Indonesia (PPI), Partai Kongres, Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), Partai Kedaulatan, Partai Nasional Republik (Nasrep), Partai Indonesia Sejahtera (PIS).

"Suatu penggabungan mempunyai risiko, dan itu sudah kami perhitungkan. Kami menyadari bahwa perjuangan memerlukan kebersamaan," tambahnya.

Sementara itu, meskipun belum menetapkan dan mengumumkan secara terbuka, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghitung ada pertambahan jumlah dapil untuk Pemilu 2014.
Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan pertumbuhan terbanyak terjadi di daerah yang mengalami pemekaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com