Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan Talenta Kita untuk Kebaikan Sesama

Kompas.com - 05/03/2013, 02:36 WIB

Istilah social enterprise dan pelakunya yang dikenal dengan sebutan social entrepreneur memang baru kondang 5-10 tahun belakangan ini. Di Indonesia, mungkin baru 3-4 tahun belakangan.

YCAB memiliki beberapa unit bisnis dan koperasi yang bertujuan menopang kelangsungan misi sosial yayasan. Hal ini dibuat sedemikian rupa sehingga donasi yang kami terima dari publik tidak digunakan untuk menutup biaya administrasi yayasan, tetapi seluruhnya dipakai untuk program dan pengembangannya.

Jadi, pernyataan saya bahwa bisnis yang tidak berdampak sosial itu tidak trendi artinya pebisnis zaman sekarang harus mulai berpikir lebih jauh dari sekadar single bottomline, yaitu keuntungan (profit). Yang trendi adalah pebisnis yang memiliki triple bottomlines, yaitu profit, people, dan planet.

Apa langkah pertama kita jika ada orang di sekitar kita ”positif” pemakai narkoba?(Fera, Makassar)

Langkah pertama jika mendapati teman atau tetangga menggunakan narkoba adalah mengajak mereka bicara. Cari tahu jika memang mereka mau berubah. Jika ya, banyak program (konseling, detoksifikasi, atau rehabilitasi) yang bisa disesuaikan dengan kondisi adiksinya.

Jika mereka tidak bersedia ditolong atau masih dalam tahap denial (tidak mengakui dia bermasalah), tidak banyak yang dapat dilakukan bagi mereka selain mendoakan supaya satu saat mereka akan berubah. Tanpa keinginan keras dari pengguna, adiksi narkoba sulit dipulihkan.

Bagaimana kiat agar kita bisa benar-benar ”terjun” membantu orang lain? Mengingat banyak orang yang merasa miris dan prihatin melihat penderitaan orang lain, tetapi toh tidak cukup untuk membuatnya tergerak dan melakukan sesuatu.(Ririn Fakhriani, Makassar)

Dalam hidup ini tugas kita adalah mengusahakan dan mengembangkan talenta yang kita miliki untuk kebaikan sesama.

Pertanyaan eksistensialisme yang menerjang saya ketika berulang tahun ke-26 adalah apa makna hidup saya. Saat itu saya sudah menjadi ibu muda bagi dua anak saya. Namun, saya merasa ada yang kurang jika tidak mengamalkan talenta yang ada dalam diri saya. Seakan saya lalai mengoptimalkan potensi diri yang diberikan Tuhan. Saya dikejar pertanyaan-pertanyaan seputar makna hidup dan dampak apa yang harus saya bawa melalui hidup saya, how do I want to be remembered?

YCAB lahir delapan belas bulan kemudian. Singkatnya, YCAB adalah sebuah produk perjalanan kontemplasi spiritual saya untuk memaknai hidup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com