Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viva: PAN Tak Anak Emaskan Caleg Artis

Kompas.com - 02/03/2013, 00:44 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Amanat Nasional Viva Yoga Muladi mengakui banyak artis yang telah mendaftar sebagai calon anggota legislatif PAN di Pemilu Legislatif 2014. Namun, Viva memastikan, PAN tidak akan mengistimewakan para publik figur tersebut dalam proses pencalegan.

"Kami tidak akan menganakemaskan artis. Di dapil tertentu, PAN akan mengutamakan kader. Dalam strategi (pemenangan pemilu) lebih mengutamakan kader partai," kata Viva Yoga di Media Center Bawaslu, Jakarta, Jumat (1/3/2013).

Viva menjelaskan, partainya membuka ruang pencalegan tidak hanya dari kalangan artis. Menurutnya, ada pula tokoh dari akademisi, pengusaha, hingga aktivis sosial yang akan menjadi caleg. Kamis minggu mendatang, kata Viva, partainya akan melakukan tes psikologi untuk semua caleg, tidak terkecuali artis. PAN lanjutnya, memastikan caleg yang penting adalah tidak bermasalah dalam segi hukum.

"Dulu (Pemilu 2009) dari 21 artis, yang terpilih cuma 3 doang. Hati-hati lah kalau mau nyalon. Kini mayoritas 85 persen kader yang nyaleg," tuturnya.

Ia menambahkan, atas pengalaman itu PAN mewanti-wanti artis yang akan mencalonkan diri. Menurutnya popularitas artis tidak menjamin elektabilitas. Artis, terangnya, akan tersingkir jika tidak memiliki jaringan dan mengelola konstituen di daerah. PAN melarang artis non kader, menggunakan jaringan partai.

"Dia harus buat jaringan di luar partai. Artis diwajibkan turun ke konstituen untuk meningkatkan elektabilitas," pungkasnya.

Sekedar informasi, beberapa artis mencalonkan diri sebagai caleg PAN. Para artis itu di antaranya Diky Darmawan, Ikang Fawzi, Marissa Haq, Desi Ratnasari, Hengky Kuniawan, Primus Yustisio, dan Eko Patrio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com