Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Mencari Pengganti Anas Urbaningrum

Kompas.com - 28/02/2013, 05:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Tinggi Partai Demokrat dapat mengusulkan kongres luar biasa untuk mencari pengganti Anas Urbaningrum yang berhenti sebagai Ketua Umum Demokrat. Namun, Majelis Tinggi belum menentukan apakah KLB akan diusulkan atau tidak.

”Sesuai AD/ART, KLB bisa dilakukan melalui usul Majelis Tinggi,” anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin, yang dihubungi di Medan, Rabu (27/2/2013). KLB juga dapat diusulkan dua pertiga dari DPD. Sampai saat ini, belum ada usulan untuk KLB.

Secara terpisah, Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Partai Demokrat Ulil Abshar-Abdalla menilai, KLB agak sulit dilakukan karena berbiaya besar dan membutuhkan waktu lebih lama. Ia menambahkan, sesuai ketentuan AD/ART, kepengurusan partai bisa dipegang pelaksana tugas. Akan tetapi, lanjut Ulil, siapa yang dapat menunjuk pelaksana tugas belum diatur.

Achmad Mubarok, anggota Dewan Pembina Demokrat, mengakui, sulit mencari pengganti Anas di internal Demokrat. Selama belum ketemu figur yang pas dan elektabilitas belum naik, kendali Demokrat akan dipegang Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono.

Pengisian Ketua Umum Demokrat mendesak karena proses pendaftaran calon legislatif pada Pemilu 2014. Anggota KPU, Hadar N Gumay, mengemukakan, daftar caleg sementara masih bisa ditandatangani pelaksana tugas jika AD/ART parpol mengatur keberadaan pengganti ketua umum/sekjen yang berhalangan. Jika AD/ART tidak mengatur hal ini, jalan satu-satunya adalah pemilihan ketua umum baru.

Ketentuan tentang pendaftaran caleg ini akan ditegaskan dalam peraturan KPU. Daftar caleg diajukan parpol pada 9 April 2013. KPU akan menetapkan daerah-daerah pemilihan pada 9 Maret 2013.

Bursa ketua umum

Di daerah, harapan kader Demokrat untuk mendapatkan ketua umum pengganti Anas dari internal Demokrat mengemuka. DPC Demokrat Kota Solo cenderung mengarahkan dukungan pada Ketua DPR Marzuki Alie. Sementara itu, DPD Demokrat Jawa Timur mengusulkan Gubernur Jatim Soekarwo.

Wakil Sekretaris DPD Demokrat Jatim Yunianto Wahyudi di Surabaya mengemukakan, menjadi ketua umum sudah lama dicita-citakan Soekarwo. ”Tidak perlu kerja keras, dan Pak Soekarwo pasti bisa meraih jabatan itu. Upaya untuk meraih suara terbanyak pada pemilihan gubernur Jatim mendatang seluruhnya sudah siap,” ujarnya.

Dukungan kepada Soekarwo tidak mendapat dukungan dari Solo karena Soekarwo akan sibuk mengurus persiapan menghadapi pemilihan gubernur Jatim. ”Beliau juga berdomisili di Jatim sehingga jika nantinya mengurusi KLB akan kurang leluasa. Sedangkan Pak Marzuki Alie dekat dan lebih menguasai peta DPC-DPC karena dulunya sekjen,” kata Sekretaris DPC Demokrat Kota Solo Supriyanto.

Sementara itu, Wakil Ketua DPD Demokrat DI Yogyakarta Putut Wiryawan mengaku belum punya calon. ”Kami akan melihat-lihat siapa yang tampil sebagai calon. Tapi, kalau dikaitkan dengan pergantian presiden dan kebutuhan NKRI, mungkin Demokrat perlu dipimpin mantan anggota militer,” ujarnya.

Meskipun punya pendapat dengan argumentasi masing-masing, keputusan akhir Yudhoyono tetap dinantikan.

Mainkan lagu lama

Terkait tudingan menerima uang dalam proyek Hambalang, Sekjen Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas kembali membantah. Dalam siaran pers yang dikirim atas namanya, Ibas menyatakan, tuduhan itu seperti lagu lama yang kembali dimainkan. Ibas berharap Anas fokus pada kasus hukum di KPK dan tidak beropini di depan publik.

Ibas juga membantah pernah menerima uang dari mantan Bendahara Umum Demokrat M Nazaruddin terkait proyek Hambalang. (K02/FER/INA/ATO/NWO/ABK/ETA/ILO/EKI/WIE/WHO)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com