Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Dipersilakan Bongkar Semua Kasus

Kompas.com - 26/02/2013, 01:50 WIB

Jika ada kader Demokrat yang mengikuti langkah Anas untuk mundur, lanjut Saan, itu merupakan sikap dan hak politik setiap orang. Memang, pasca-penetapan Anas sebagai tersangka, polarisasi di Partai Demokrat makin kentara.

Soal ancaman mundurnya loyalis Anas, Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, hal itu tidak perlu dikhawatirkan. ”Tidak ada itu loyalis Anas. Yang ada adalah loyalis partai,” katanya.

Menurut Direktur The Political Literacy Institute Gun Gun Heryanto, sebagian pendukung masih bisa melawan. Namun, mereka bergerak diam-diam karena kekuatannya kian melemah setelah Anas jadi tersangka. ”Kubu Cikeas dan Yudhoyono akan semakin menguasai kepengurusan DPP, DPD, sampai DPC. Namun, pendukung Anas tidak bisa begitu saja diabaikan karena mereka bisa saja menggalang kekuatan diam-diam,” katanya.

Di daerah-daerah, sejumlah kader memilih netral dalam kemelut internal partai tersebut. ”Kami akan bersikap sesuai keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat. Terkait mundurnya Anas dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat, kami merasa kehilangan seorang teman,” ujar Ketua DPD Partai Demokrat Gorontalo Gusnar Ismail. Dia memastikan bahwa kader Partai Demokrat di Gorontalo tetap solid.

Ketua DPD Partai Demokrat Bali I Made Mudarta menyatakan, pengunduran diri Anas merupakan bentuk komitmen setiap kader untuk menjalankan etika politik yang bersih. ”Apalagi sebagai kader partai, beliau dan kami semua sudah menandatangani pakta integritas,” kata Mudarta.

DPD dan DPC Partai Demokrat DI Yogyakarta juga menyatakan loyal pada organisasi. ”Sekalipun hubungan teman-teman DPD dan DPC dengan Mas Anas Urbaningrum sangat dekat, kami tetap bersikap loyal terhadap organisasi. Apa pun keputusan dari Depan Pimpinan Pusat Partai Demokrat di Jakarta akan kami cermati. Jika sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), tentu kami sepakat. Tetapi jika ketentuan Jakarta keluar dari AD/ART, kami tidak akan sepakat,” kata Wakil Ketua II DPD Partai Demokrat DI Yogyakarta Putut Wiryawan.

Namun, Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Tengah Dani Sriyanto, yang selama ini dikenal anti-Anas pascakongres di Bandung tahun 2010, mengatakan, ”Saya kira Anas adalah figur intelektualnya kuat. Dia mestinya tidak emosi, tidak perlu kalap dalam menghadapi kasus itu dengan mengumbar ancaman ke mana-mana.”

Menurut Dani, pengurus Partai Demokrat di Jawa Tengah relatif tenang dan makin solid. Terkait mundurnya Tri Dianto, Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap yang merupakan pendukung Anas, tengah disiapkan pelaksana tugas untuk memimpin DPC Cilacap. (NWO/BIL/APO/COK/ABK/WHO/ILO/SIR/FER/IAM/K02)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com