JAKARTA, KOMPAS.com — Di antara kerumunan warga dan wartawan di sekitar kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Jalan Teluk Langsa RT 06 RW 17, Duren Sawit, Jakarta Timur, terdapat beberapa orang berbadan kekar dan berkulit hitam. Salah satu di antara lelaki itu sempat bersitegang dengan wartawan.
Pantauan Kompas.com di depan rumah Anas, Jumat (22/2/2013) malam, puluhan orang warga tampak memadati jalan di depan rumah Anas. Pria-pria kekar berjaket kulit, bercelana bahan, dan bersepatu pantofel tersebut tampak berada di antara kerumunan warga. Gerak-gerik mereka berbeda dari warga yang berkerumun di sekitarnya. Jika warga cenderung berkelompok dan berbincang satu sama lain, para pria tersebut tampak diam dan hanya mengamati kerumunan warga sekitar.
Sikap para pria tersebut berubah ketika para wartawan tengah mewawancarai Wakil Direktur Eksekutif DPP Demokrat M Rahmat yang turut berkunjung ke rumah Anas. Salah satu dari pria berbadan tegap tersebut secara sengaja menghadang seorang wartawan media online, Rohimat Nurbaya. Tak jelas apa maksud dan tujuan pria berkepala plontos itu.
"Saya kan lagi ngikutin narasumber jalan, tiba-tiba dia nyenggol badan saya, terus marah-marah. Saya tinggal saja," ujar Rohimat.
Melihat hal itu, seorang wartawan lain berusaha menghentikan pria tersebut agar situasi tidak memanas. Namun, pria itu malah menantang wartawan tersebut dengan ucapan kasar. "Mau apa kau? Mau melawan? Hah?" ujarnya ketus.
Situasi pun mereda saat tidak ada seorang pun meladeni pria tersebut. Wartawan kembali melanjutkan wawancara. Adapun pria tersebut tampak menggerutu dengan muka kesal dan kembali menyelusup di antara kerumunan warga.
Setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Anas Urbaningrum (AU) sebagai tersangka gratifikasi megaproyek Hambalang, kediaman Ketua Umum Partai Demokrat di Jalan Teluk Semangka, RT 06 RW 17, Duren Sawit, Jakarta Timur, diserbu puluhan orang. Puluhan orang yang terdiri dari warga dan wartawan itu penasaran dengan kelanjutan status tetangganya tersebut.
Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang