Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Langsung Berkonsultasi dengan Anas

Kompas.com - 22/02/2013, 21:04 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dalam proyek Hambalang, Jumat (22/2/2013) malam, kuasa hukum Anas, Firman Wijaya, langsung mengunjungi Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Firman datang ke kediaman Anas sekitar pukul 19.45 WIB. Kepada wartawan, Firman mengaku hendak berkonsultasi dengan kliennya mengenai hasil gelar perkara yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Saya ingin mempelajari dulu dengan klien saya. Konsultasi dulu, soalnya saya ingin dalami," kata Firman saat ditemui di depan kediaman Anas, Jumat (22/2/2013) malam.

Firman menambahkan, penetapan kliennya sebagai tersangka ada kesan mengganggu. Menurut dia, hal itu menggeser kasus bocornya draf surat perintah dimulainya penyidikan (sprindik) oleh pihak KPK. Dalam sprindik tersebut tercantum nama Anas sebagai tersangka terkait gratifikasi mobil Toyota Harrier. Ia menilai, bocornya sprindik itu bukan hal normal dalam penanganan kasus hukum.

"Bagi saya ada order politic process. Saya baru pertama kali mengalami kasus sprindik seperti ini. Kasus sprindik itu abnormal," ujarnya.

Firman mengatakan, Anas masih berada di Jakarta. Ia mengaku baru bertemu dengan Anas pada Kamis (21/2/2013) kemarin. Pada beberapa hari sebelumnya pun, Firman mengatakan sudah sering bertemu dengan kliennya itu. Namun, Firman enggan menjawab inti dari pertemuannya dengan Anas pada hari-hari sebelumnya itu.

Pantauan Kompas.com, Jumat malam, keadaan di luar rumah Anas mendadak ramai. Banyak warga berkumpul di depan rumah Anas. Dari luar rumah, keadaan di dalam rumah Anas tampak sepi. Pintu rumah Anas tertutup rapat.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Absen di Acara Halalbihalal PKS

    Prabowo Absen di Acara Halalbihalal PKS

    Nasional
    Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Nasional
    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    Nasional
    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com