Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Rasa Malu Masyarakat Terus Merosot

Kompas.com - 19/02/2013, 17:41 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai rasa malu di tengah masyarakat semakin merosot. Hal itu, menurut Presiden, terlihat dari masih terjadinya korupsi, kongkalikong, kekerasan, fitnah, caci maki, dan berbagai keburukan lainnya.

"Itu adalah tanda-tanda merosotnya rasa malu dalam kehidupan masyarakat kita. Situasi ini sungguh memprihatinkan kita," kata Presiden ketika memberikan sambutan dalam perayaan Tahun Baru Imlek Nasional 2564 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (18/2/2013).

Hal itu dikatakan Presiden merespons tema Perayaan Imlek Nasional tahun ini, yakni "Rasa Malu Besar Artinya bagi Manusia." Perayaan juga diikuti para anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie, Shinta Nuriyah Wahid (istri Abdurrahman Wahid), Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, tokoh lain, serta ribuan tamu undangan.

Presiden menilai tema itu tepat diangkat lantaran relevan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Rasa malu, kata dia, semakin memudar akibat tergerus nilai-nilai materialistik, kepentingan sesaat, dan praktik jalan pintas.

Presiden menambahkan, masyarakat harus menerapkan nilai-nilai kebajikan dan ahklak mulia. Nilai kebajikan, kata dia, melandasi kesejahteraan, keadilan, harmoni, kerukunan antar-sesama. Selain itu, manusia, kata dia, harus senantiasa memiliki keseimbangan dalam berperilaku.

"Sebagai bagian dari harmoni antara langit dan bumi, keseimbangan antara nilai spritualitas dan kepentingan bersama yang membawa kemaslahatan bagi seluruh umat manusia. Inilah nilai-nilai luhur yang patut diteladani oleh kita semua," pungkas Presiden.

Presidium dan Sekretaris Dewan Rohaniwan Majelis Tinggi Konghucu Indonesia (MAKATIN) Budi Tanuwibowo mengatakan, tema itu diangkat untuk menyegarkan kembali tentang arti pentingnya hidup lurus sesuai tata nilai yang seharusnya dijunjung.

"Utamanya terkait dengan kejujuran dan pantang korupsi. Apalagi situasi negara kita sekarang ini benar-benar marak dan akut dihinggapi penyakit korupsi," kata Budi dalam siaran persnya.

Budi menambahkan, Nabi Konghucu dan cicit muridnya Meng Zi menegaskan, perbedaan antara manusia dan hewan sangat tipis, yaitu tidak adanya rasa malu. "Bila rasa malu hilang dari manusia, sejatinya tidak ada bedanya dengan hewan yang dipandang rendah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com