Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagi Hanura, Hary Tanoe adalah "Darah Segar"

Kompas.com - 19/02/2013, 13:59 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Hanura berharap masuknya pengusaha Hary Tanoesoedibjo dapat mendongkrak elektabilitas partai. Hanura bahkan menargetkan bisa masuk tiga besar dalam pemilihan legislatif 2014 mendatang. Hal ini disampaikan Ketua DPP Partai Hanura Bidang Pertahanan Nuning Kertopati, Selasa (19/2/2013), di Gedung Kompleks Parlemen Senayan.

"Kami jelas punya harapan. Masak sih dengan masuknya darah segar, istilah buat Pak Hary Tanoe, (elektabilitas) kami pasti naiklah. Masuk tiga besar setidaknya," ujar Nuning.

Ia mengungkapkan, masuknya Hary Tanoe ke Partai Hanura memberikan proses pembelajaran politik bagi partainya. Hary Tanoe dinilai menghadirkan gaya kepemimpinan baru dengan latar belakangnya sebagai pengusaha. Kombinasi Ketua Umum Partai Hanura Wiranto yang berlatar militer dengan Hary Tanoe diharapkan bisa memberikan kekuatan baru bagi Hanura. Selain itu, Nuning tidak memungkiri partainya berharap banyak akan kemampuan kapital Hary Tanoe yang memiliki beberapa media massa dalam Grup MNC.

Namun, Nuning mengatakan, Hanura tidak hanya berharap kekuatan kapital. "Yang terpenting kehadiran dia bagi partai supaya bisa berbuat banyak bagi Hanura. Semoga saja kinerja dia terlihat. Jadi, bisa mendongkrak elektabilitas capres atau cawapres Hanura," ujar Anggota Komisi I DPR ini.

Terkait banyaknya mantan pengurus Partai Nasdem yang merapat ke Partai Hanura, Nuning mengaku, pekan ini partainya akan membahasnya dalam rapat DPP Partai Hanura. Pada rapat itu, bisa saja dibahas soal penempatan para mantan pengurus Nasdem dalam struktur kepengurusan Partai Hanura.

Seperti diberitakan, pengusaha Hary Tanoesoedibjo sebelumnya memutuskan bergabung dengan Partai Hanura setelah keluar dari Partai Nasdem. Hary kini menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura. Saat resmi bergabung, Hary menyatakan kesiapannya memberikan bantuan tenaga hingga finansial bagi partainya. Bantuan finansial yang dimaksud mulai dari bantuan biaya para calon legislatif Hanura hingga iklan dan pemberitaan di media massa yang dikuasainya. Tak hanya Hary Tanoe yang bergabung, para mantan pengurus Partai Nasdem pun mengikuti langkah Hary Tanoe bergabung ke Hanura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

    Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

    Nasional
    Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

    Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

    Nasional
    Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

    Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

    Nasional
    Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

    Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

    Nasional
    Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

    Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

    Nasional
    Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

    Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

    Nasional
    Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

    Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

    Nasional
    Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

    Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

    Nasional
    Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

    Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

    Nasional
    DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

    DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

    Nasional
    Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

    Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

    Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

    Nasional
    Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

    Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

    Nasional
    Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

    Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

    Nasional
    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com