Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki: Wacana Ganti Ketum Demokrat Kerjaan Orang Iseng

Kompas.com - 14/02/2013, 15:04 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie menilai pengguliran wacana mengganti Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum hanyalah pekerjaan orang-orang iseng. Ia mengatakan, hingga kini Anas belum ditetapkan sebagai tersangka sehingga tidak ada alasan menggeser Anas dari posisi ketua umum.

"Itu orang-orang yang iseng saja, tanya dan menawarkan (calon pengganti Anas). Di internal, kami khususnya Majelis Tinggi, tidak ada itu. Saya tegaskan, tidak ada wacana pembicaraan untuk mengganti Ketum," ujar Marzuki, Kamis (14/2/2013), di Gedung Kompleks Parlemen Senayan.

Marzuki meminta agar publik memahami kondisi partainya di mana saat ini masih fokus melakukan konsolidasi dan aksi "bersih-bersih". "Untuk kasus Mas Anas, belum ada fakta hukum, jadi tidak ada alasan. Saksi saja belum," kata Marzuki.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat tersebut mengatakan, semua DPD dan DPC Partai Demokrat sudah satu suara. Para pengurusnya pun sudah menandatangani pakta integritas. Hanya ada beberapa pengurus yang belum menandatangani karena faktor lokasi yang cukup jauh.

Wacana penggantian Anas mengemuka menjelang Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat yang akan dilakukan pada 17 Februari 2013. Sosok-sosok pengganti Anas pun mulai digulirkan, seperti Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang akan menyelesaikan jabatannya pada 1 April 2013. Wacana pengusungan Mahfud sebagai pengganti Anas ini dilontarkan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat SH Sarundajang.

"Saya menilai Mahfud MD memenuhi kriteria untuk memimpin Partai Demokrat menggantikan Anas," ujar Gubernur Sulawesi Utara tersebut kepada Kompas.com, Rabu (13/2/2013) di Manado.

Sarundajang menilai Mahfud MD mempunyai integritas, kapasitas, serta rekam jejak yang sangat baik sebagai tokoh yang bersih. Sosok seperti itulah yang tepat untuk Partai Demokrat yang tengah menghadapi sorotan miring dari banyak pihak.

Berita terkait dapat dilihat dalam topik "Kemelut Demokrat"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com