Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andalkan Figur SBY, Demokrat Sulit Berjaya

Kompas.com - 10/02/2013, 21:18 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Yudi Latief menilai, Partai Demokrat dalam posisi sulit jika tetap mengandalkan figur sebagai modal kampanye politik jelang pemilu 2014. Figur Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Dewan Pembina partai tidak memiliki kekuatan mendongkrak elektabilitas partai berlambang bintang mercy itu.

"Selama ini figur Demokrat bergantung pada SBY. Sementara publik melihat SBY sudah berakhir. Nah kalo SBY sudah berakhir kan publik juga dihadapkan pada dukungan yang sulit, karena dulu Demokrat identik dengan SBY," kata Yudi di Dapur Selera, Jakarta, Minggu (10/2/2013).

Yudi menjelaskan, dukungan pada Demokrat makin sulit karena tidak ada pengungkit yang dapat mempertahankan kesetiaan pendukungnya. Sebab, mayoritas pendukung Demokrat notabene memang bukan pendukung setia. Hal itu dikarenakan pendukung Demokrat tidak terikat dengan satu garis idelogi tertentu.

"Pendukungnya itu hanya swing voters yang cair. Mereka betul-betul mendukung Demokrat karena masalah personalitas dengan SBY bukan terhadap kesetiaan pada partai," kata mantan wakil Rektor Universitas Paramadina itu.

Selain itu, kata Yudi, kampanye politik yang menonjolkan figur bukan monopoli Demokrat semata. Partai lainnya terutama debutan baru juga memiliki kekuatan serupa. Sehingga suara untuk partai pemenang pemilu 2009 itu diprediksikan akan lari ke parpol lainnya yang menggunakan modal figur sebagai peraga kampanye politik.

"Demokrat telah mengalami yang namanya tidak akan kembali pada posisi normal karena tendensinya terus menurun. Kalau dengan skenario yang normal, kompetisi yang fair, Demokrat harus menerima kenyataan menjadi partai (Memperoleh suara) yang satu digit bukan lagi dua digit," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

    KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com