Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura Anggap Biasa Keputusan Mundur Akbar Faizal

Kompas.com - 08/02/2013, 16:34 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mundurnya politisi Akbar Faizal dari Partai Hanura tak akan mengganggu persiapan partai itu menjelang Pemilu 2014. Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husein mengatakan, keluar masuk kader dianggap biasa.

"Setiap partai biasa ada pergi, ada yang datang. Enggak akan mengganggu," kata Saleh ketika dihubungi, Jumat (8/2/2013).

Sebelumnya, Akbar mengumumkan pengunduran diri dari Partai Hanura dan Dewan Perwakilan Rakyat. Alasannya, dia mengaku mengalami kejenuhan luar biasa selama menjadi anggota Komisi II. Namun, Akbar menyebut akan tetap melanjutkan tugasnya sebagai anggota dewan sampai ada penggantinya.

Saleh mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan membahas pergantian Akbar dalam kepengurusan partai. Sebelumnya, kata dia, Akbar menjabat Ketua Wilayah Hanura Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Selain itu, lanjut Saleh, pihaknya akan segera memproses pergantian antar waktu (PAW) Akbar. Posisi Akbar akan digantikan calon legislatif dengan suara terbanyak setelah Akbar di Dapil Sulsel II. Sebaiknya, kata dia, dalam proses PAW itu, Akbar tak perlu lagi beraktivitas di DPR.

"Harusnya, sebagai politisi yang baik, sudah katakan mundur sebagai anggota DPR, yah tidak terima gaji lagi. Kalau tetap terima, itu sudah kurang bagus. Jangan sampai nanti dia malu sudah mundur tapi masih terima gaji," ujar Saleh.

Pindah ke Partai Nasdem

Selepas meninggalkan Hanura, Akbar belum mengaku ke partai mana lagi ia akan berlabuh. Namun, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Ferry Mursyidan Baldan mengungkapkan, Akbar Faizal akan merapat ke Partai Nasdem. Ia akan menempati salah satu posisi sebagai kepala bidang.

"Ya, dia merapat ke Nasdem, menempati posisi kepala bidang, tapi saya belum tahu bidang apa," kata Ferry, Jumat (8/2/2013).

Belum ada komentar lagi dari Akbar mengenai pilihannya berlabuh ke Partai Nasdem. Sebelum ke Hanura, Akbar juga pernah menjadi politisi Partai Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com