Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Siapkan Solusi untuk Demokrat

Kompas.com - 08/02/2013, 11:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pendiri, Ketua Majelis Tinggi, dan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan telah memiliki solusi bagi kisruh partainya. Sementara itu, semalam, Yudhoyono mengadakan pertemuan di Cikeas, Bogor, dengan para tokoh partai ini.

"Ketika saya menjalankan ibadah umrah dan berziarah ke makam Rasulullah, saya meminta pertolongan Tuhan agar saya bersama-sama pimpinan Partai Demokrat bisa menemukan solusi atau jalan keluar yang tepat, bijak, dan bermartabat. Alhamdulillah, secara rasional, atas petunjuk Yang Mahakuasa, saya memiliki opsi dan solusi," kata Yudhoyono di dalam pesawat kepresidenan sesaat sebelum mendarat di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (7/2/2013) siang.

"Tentu saya akan bicarakan dulu, segera setelah saya tiba di Tanah Air. Tidak bagus dibicarakan di sini sebelum saya bertemu yang lain-lain," lanjut Yudhoyono tanpa memerinci solusi yang dimaksud.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah kader Partai Demokrat meminta Yudhoyono turun tangan mengatasi persoalan terus menurunnya popularitas partai yang menyentuh angka 8 persen. Persoalan dugaan korupsi yang mendera sejumlah kader Demokrat ditengarai turut memengaruhi penurunan popularitas Demokrat dalam survei terakhir. Sempat muncul suara-suara di internal Demokrat agar Anas Urbaningrum mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum (Ketum) Demokrat.

Yudhoyono yang mengakhiri lawatannya selama delapan hari ke empat negara di Afrika dan Timur Tengah tersebut juga mengakui telah mengirimkan pesan singkat kepada pimpinan dan kader Partai Demokrat. Pesan singkat yang sama juga ditujukan kepada Anas. Dalam pesan singkat itu, Yudhoyono mengajak kader untuk berdoa bersama, memohon petunjuk dan pertolongan Allah, agar Demokrat mendapat jalan keluar dari persoalan yang mendera.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, yang juga anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Syarifuddin Hasan, meyakini, Yudhoyono telah memiliki solusi bagi persoalan yang mendera Demokrat.

Di Canberra, Australia, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat EE Mangindaan, mengatakan, partainya sedang kalah "perang di udara". "Kondisi ini harus dinetralisasi, apalagi, menurut Lembaga Survei Indonesia, Partai Demokrat dinilai banyak korupsi," ujar Mangindaan.

Perang di udara

Menurut Mangindaan, Yudhoyono sebaiknya perang di udara (di tataran atas perpolitikan), sedangkan dia berperang di darat. "Biar saya saja yang menghadapi akar rumput dengan kehalusan dan kesantunan saya. Saya mampulah perang di darat," ujarnya.

Di Manado, kader Partai Demokrat Sulawesi Utara, Sinyo Sarundajang, meminta Yudhoyono mengambil alih kepengurusan DPP Partai Demokrat dari Anas Urbaningrum sebagai tindakan darurat menyelamatkan partai dari kehancuran. (NWO/zal/why)

Ikuti dinamika Partai Demokrat dalam topik:
Demokrat "Terjun" Bebas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com