Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pengurus Demokrat Kumpul di Rumah Ketum, Itu Biasa"

Kompas.com - 08/02/2013, 00:12 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengumpulkan sejumlah pengurus partainya, Jumat (7/2/2013) malam. Pertemuan ini berbarengan dengan berlangsungnya pertemuan yang digagas Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas.

Sekretaris Partai Demokrat DPD DKI Jakarta Irfan Gani membenarkan adanya pertemuan itu. Tetapi, ia menjelaskan bahwa pertemuan itu adalah pertemuan biasa. "Bukan tandingan. Tadi beberapa pengurus DPD dan DPP juga ada," ujar Irfan, Jumat (7/2/2013).

Menurut Irfan, pertemuan itu tidak spesial lantaran sudah sewajarnya kader mendatangi rumah ketua umumnya. "Wajar dong kalau kader mau ketemu ketua umumnya. Pasti Anas welcome mau menerima kami," ucapnya.

Irfan mengatakan, pertemuan berlangsung dengan santai. Ia mengaku hanya berbincang ringan dengan sejumlah kader Demokrat seputar Pemilu 2014. "Sampai sekarang Demokrat solid. Yang aneh cuma Pak Wacik saja itu," ujar dia.

Karenanya, Irman meminta semua kader Partai Demokrat untuk menahan libido dan syahwat politik. Daripada buang tenaga, menurut dia, lebih baik berfokus pada konsolidasi internal partai.

Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengaku tidak tahu adanya pertemuan di Duren Sawit. "Saya baru tahu malahan karena saya ini baru pulang dari DPR, habis banyak rapat pansus atau panja," ucapnya.

Meski demikian, Nurhayati tidak terkejut lantaran sudah menjadi hal yang wajar pengurus bertemu ketua umumnya. "Kalaupun ada pengurus DPP, misalnya Pasek ada di sana, mungkin bisa konsolidasi jelang pilkada," ucapnya.

Berita terkait dapat dibaca pula dalam topik Demokrat Terjun Bebas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com