Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Terakhir Anis Matta di DPR

Kompas.com - 07/02/2013, 15:44 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com — Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta resmi mengundurkan diri dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (7/2/2013) siang. Sebelum meninggalkan Senayan, Anis berpesan kepada para koleganya di parlemen untuk mempertahankan tradisi kolektif intelektual.

Anis meminta para anggota dewan mengisi kegaduhan dengan perdebatan akademis. "Saya dari awal mempersepsikan parlemen ini adalah akal kolektif bangsa Indonesia," kata Anis.

DPR, lanjut Anis, adalah tempat para pemikir dan orang-orang bijak bertemu untuk menyusun UU. Karena itu, dia berharap DPR tetap dipertahankan sebagai lembaga yang mengedepankan kepentingan kolektif bangsa.

"Kalau ada kesalahan-kesalahan yang menyangkut individu, sebaiknya tidak dilengketkan kepada parlemen," ujar Anis. Pada saat yang sama, imbuh dia, seluruh anggota DPR harus membangun tradisi intelektual yang kokoh.

Anis meminta para koleganya di parlemen untuk lebih terlibat dalam perdebatan akademis. "Parlemen pasti akan selalu gaduh karena mempertemukan semua pemikiran. Jangan dianggap jelek kalau gaduh, itu tabiatnya," kata dia.

Anis Matta mundur dari Wakil Ketua DPR setelah menjadi Presiden PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq. Pergantian ini terjadi setelah Luthfi yang terjerat dugaan penerimaan suap terkait impor daging sapi mengundurkan diri dari Presiden PKS dan keanggotaan di DPR.

Anis pun memutuskan meninggalkan Senayan karena ingin fokus membereskan partainya yang tengah menghadapi tantangan berat. Majelis Syuro PKS memutuskan Sohibul Iman sebagai pengganti Anis di posisi Wakil Ketua DPR.


Baca berita terkait dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com