JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan sudah sewajarnya Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan dalam memperbaiki elektabilitas Partai Demokrat yang kini terseok. Namun, langkah itu tak perlu dengan harus menggeser Anas Urbaningrum dari posisi Ketua Umum Partai Demokrat.
"Sebagai seorang yang sangat bertanggung jawab, pendiri, dan penggagas partai ini, saya kira SBY wajar melakukan itu. Saya kira dia adalah segala-galanya partai ini," ujar Max, Selasa (5/2/2013). Dia menilai langkah penyelamatan Partai Demokrat memang harus dilakukan oleh SBY mengingat kondisi yang sudah kritis.
Penyelamatan yang dilakukan pun harus dilakukan secara sistemik. "Bukan geser-menggeser untuk menyelamatkan partai," kata Max. Langkah sistemik tersebut misalnya dengan memantapkan konsolidasi internal antara pengurus kader, mulai dari tingkat pusat hingga ranting.
Anjloknya suara Demokrat dalam berbagai survei, menurut Max, lantaran citra negatif akibat pemberitaan kasus korupsi yang dikaitkan dengan kader partai ini. "Harusnya benahi bagaimana memantapkan kondisi partai buat hubungan indah para kader sehingga bisa melahirkan opini positif untuk disampaikan ke lembaga survei," kata Max.
Max pun yakin SBY tidak akan mengambil langkah penyelamatan dengan menggeser Anas dari posisi Ketua Umum. Pasalnya, Partai Demokrat memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang tidak memungkinkan SBY melampaui kewenangannya sebagai Ketua Dewan Pembina dan Ketua Majelis Tinggi partai ini.
Elektabilitas Partai Demokrat terjun bebas dalam survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Dari capaian suara di atas 20 persen pada Pemilu 2009, survei ini mendapatkan hanya 8,3 persen responden yang bakal memilih Partai Demokrat bila pemilu digelar hari ini. Meski masih menempati posisi ketiga, elektabilitas Partai Demokrat jauh tertinggal dari dua kompetitor di atasnya, Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Berita terkait dapat pula dibaca dalam topik Demokrat "Terjun" Bebas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.