Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur PT Indoguna Utama Bantah Berikan Uang kepada Luthfi

Kompas.com - 05/02/2013, 17:20 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur PT Indoguna Utama Arya Abdi Effendi, yang menjadi tersangka kasus dugaan suap impor daging sapi, membantah telah memberikan hadiah berupa uang Rp 1 miliar kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Luthfi Hasan Ishaaq yang pernah menjadi Presiden Partai Keadilan Sejahtera. Bantahan tersebut disampaikan Arya seusai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi pada Selasa (5/2/2013).

"Enggak ada itu suap, enggak ada itu, enggak ada," kata Arya.

Selebihnya, Arya yang ditetapkan sebagai tersangka seusai tertangkap tangan penyidik KPK itu enggan berkomentar soal kasusnya. "Nanti tanya sama pengacara saya saja, permisi, permisi," ucapnya, kemudian langsung masuk ke mobil tahanan.

Secara terpisah, pengacara Arya, Harry Pontoh, secara tidak langsung menyalahkan birokrasi yang memengaruhi pengusaha untuk bertindak tidak benar. "Kita harus melihat apa yang salah dengan birokrasi kita. Kalau kasus ini kan enggak berhenti, ada terus peristiwa ini dari waktu ke waktu," ujarnya.

KPK memeriksa Arya terkait posisinya sebagai tersangka kasus pemberian hadiah terkait kepengurusan rekomendasi impor daging sapi. Arya dan Direktur PT Indoguna Utama lainnya, Juard Effendi, diduga memberi uang Rp 1 miliar kepada Luthfi dan orang dekatnya, Ahmad Fathanah.

KPK pun menetapkan Juard, Luthfi, dan Fathanah sebagai tersangka. Adapun Luthfi diduga "menjual" pengaruhnya untuk mengatur rekomendasi kuota impor daging sapi yang ditetapkan Kementerian Pertanian. Meskipun bukan anggota Komisi IV DPR yang bermitra dengan Kementan, Luthfi diyakini dapat memengaruhi pihak Kementan untuk mengatur kuota impor daging sesuai dengan pesanan.

Dugaan ini mengingat posisi Luthfi sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera yang dikaitkan dengan Menteri Pertanian Suswono yang juga petinggi di partai tersebut. Kini, Luthfi sudah mengundurkan diri sebagai presiden partai dan anggota DPR.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com