Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasek Tak Percaya Elektabilitas Demokrat Tinggal 8,3 Persen

Kompas.com - 04/02/2013, 14:22 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika meragukan akurasi hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyebut elektabilitas Partai Demokrat hanya tinggal 8,3 persen. Menurut dia, elektabilitas Demokrat memang turun, tetapi tidak seperti hasil SMRC.

"Survei bagi Demokrat adalah cermin untuk potret apa yang sudah terjadi. Tapi, yang kita tahu, dia (SMRC) konsultan parpol lain. Bisa saja berikan efek yang tidak maksimal, agak cembung, agak cekung. Kami bandingnya hasil lembaga survei lain berbeda. SMRC juga pernah gagal di survei Pilkada DKI Jakarta kan," kata Pasek di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/1/2013).

Pasek mempertanyakan elektabilitas Partai Golkar yang disebut naik di angka 21,3 persen. Pasalnya, elektabilitas Demokrat disebut turun akibat terlibatnya sejumlah kader Demokrat dalam kasus korupsi. Di sisi lain, kader Golkar juga ada yang terseret korupsi, yakni Zulkarnaen Djabar dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Al Quran dan laboratorium di Kementerian Agama.

"Saya kira kalau dilihat dari sudut ironisnya, perbuatan korupsi lebih ironis terkait pengadaan Al Quran dibanding pembangunan wisma atlet, misalnya. Tapi, (elektabilitas) di Golkar naik," kata Ketua Komisi III DPR itu.

Pasek mengakui bahwa tuduhan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum terlibat kasus dugaan korupsi proyek Hambalang memang menjadi salah satu faktor merosotnya elektabilitas partai. Hanya, kata dia, tidak bisa masalah itu dilimpahkan kepada satu orang.

"Yang lain pasti punya kontribusi juga. Makanya, kita harus intropeksi bersama dan bangkit bersama. Survei itu bukan pertandingan resmi. Pertandingannya kan masih 1 tahun lagi. Kita perbaiki ke depan. Yang penting saat pertandingan nanti, 9 April, posisi Demokrat prima hadapi kompetisi," pungkas Pasek.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Demokrat "Terjun" Bebas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Nasional
    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Nasional
    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Nasional
    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Nasional
    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Nasional
    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com