Pemerintah AS telah menolak seruan untuk menggunakan aset militernya membantu oposisi Suriah. AS juga menolak mempersenjatai oposisi. AS sebenarnya telah memberikan bantuan logistik non-senjata, bantuan medis, dan kemanusiaan bagi oposisi Suriah. Biden berencana mendiskusikan lagi kelanjutan bantuan kemanusiaan itu ke Suriah.
Sebelumnya Israel dilaporkan telah mengebom sebuah konvoi kendaraan di wilayah Suriah di dekat perbatasan Lebanon, Rabu. Konvoi kendaraan itu diduga sedang membawa rudal-rudal anti-pesawat terbang dan roket jarak jauh untuk Hezbollah di Lebanon, musuh bebuyutan Israel.
Rezim Presiden Assad menuding Israel telah mengirim pesawat tempurnya ke wilayah Suriah dan menyerang pusat riset militer Jamraya, dekat Damaskus, Rabu pagi. Israel tidak mengeluarkan komentar apa pun terkait hal itu.
Sejak muncul isu bahwa rezim Suriah menggunakan senjata kimia untuk menyerang oposannya, Israel sering memperingatkan bahwa senjata berbahaya itu telah jatuh ke tangan musuh dan sekutu dekat Damaskus. Kelompok yang dimaksud Israel adalah Hezbollah di Lebanon.
Israel mensinyalir, Damaskus sudah mengirim rudal Scud jarak jauh, sistem anti-pesawat, dan rudal permukaan ke udara kepada Hezbollah. Setelah serangan udara Israel, Kementerian Luar Negeri Suriah menegaskan, ”Hak Suriah untuk mempertahankan dirinya, teritori, dan kedaulatannya”.
Duta Besar Suriah di Lebanon, Ali Abdel Karim Ali, mengatakan, Suriah yang mempertahankan kedaulatan dan teritorinya boleh memutuskan untuk menanggapi dengan aksi kejutan terhadap agresi Israel itu.
Sementara itu terjadi bentrokan di Damaskus selatan, Jumat. Tank-tank militer menembak kawasan yang diduduki oposisi. Orang-orang bersenjata juga menembak sebuah bus di Aleppo. Dalam insiden ini, empat orang tewas.