Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol Mulai Beriklan, Bawaslu Harus Tegas

Kompas.com - 14/01/2013, 14:07 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi II Ganjar Pranowo mengatakan, iklan-iklan kampanye politik seharusnya tidak beredar saat ini. Iklan kampanye politik baru bisa disebarkan pada 21 hari sebelum masa tenang. Partai politik yang tetap membuat dan menyebarkan iklan di media massa dinilainya hanya mengakali dan sengaja menyelundupkan hukum.

"Itu namanya mengakali, penyelundupan hukum. Bawaslu harusnya mengawasi itu," ujar Ganjar, Senin (14/1/2013), di Gedung Kompleks Parlemen Senayan.

Hal tersebut dilontarkan Ganjar untuk merespons iklan-iklan politik yang kerap tampil di media massa, tetapi tak pernah ada sanksi tegas terhadap partai politik. Parpol selalu berdalih dengan peraturan perundang-undangan yang menyebutkan bahwa pelanggaran kampanye bersifat kumulatif seperti ada nomor urut, bersifat ajakan memilih, hingga pemaparan visi dan misi. Saat ini, Ganjar melihat peraturan itu justru diakali oleh para pemangku kepentingan parpol. Menurutnya, di sinilah peran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diperlukan.

"Untuk sanksinya, teriaknya harus dari pengawas pemilu dulu. Problemnya pas di sini. Saya dulu gugat Nasdem apakah iklan dia bagian dari kampanye atau tidak, tidak ada yang jawab. Semua berpikir menyelundupkan," katanya.

Ganjar mengatakan, peraturan perundang-undangan dan peraturan KPU sebenarnya sudah cukup mengatur soal kampanye partai politik, termasuk kandidat capres. Namun, ia juga mengatakan peraturan itu sebaiknya diperkaya dengan aturan etika yang sudah dimiliki asosiasi media massa.

"Ketika undang-undang tidak detail, Bawaslu yang bertindak berbicara dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) soal analisis kontennya apakah kampanye politik atau tidak," ujar politisi PDI Perjuangan itu.

Seperti diketahui, sejak tanggal 11 Januari lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan seluruh peserta pemilu sudah bisa melakukan kampanye tertutup. Kampanye tertutup ialah seperti tatap muka hingga pemasangan baliho, poster, stiker, dan spanduk. Namun, beberapa partai politik seperti Partai Golkar dan Partai Gerindra justru sudah mulai menggunakan media massa yang dinilai sudah masuk dalam kategori dalam kampanye terbuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    Nasional
    PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

    PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

    Nasional
    Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

    Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

    BrandzView
    Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

    Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

    Nasional
    Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

    Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

    Nasional
    Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

    Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com