Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN: Jangan Ada Wacana "Reshuffle" Lagi

Kompas.com - 04/01/2013, 15:27 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mendukung keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak melakukan reshuffle atau perombakan kabinet. Viva pun berharap agar wacana reshuffle tidak perlu lagi diluncurkan karena bisa mengganggu kinerja kabinet.

"Kami hormati keputusan cepat itu. Artinya, formasi ini akan dipertahankan hingga 2014. Jangan sampai ada wacana reshuffle lagi, maka menteri-menteri dapat lebih berkonsentrasi. Sangat tepat karena kita sudah masuk tahun politik," ujar Viva, Jumat (4/1/2013), di Jakarta.

Viva menilai, jika perombakan kabinet tidak dilakukan pada awal tahun ini, hal tersebut menandakan Presiden tengah mempertahankan formasi Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II hingga akhir masa pemerintahan. "Kalau tidak dilakukan sekarang, lebih baik pertahankan sampai di ujung. Jadi, pilihannya memang reshuffle sekarang atau tidak sama sekali," ujar anggota Komisi IV DPR ini.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, saat ini tidak ada rencana untuk melakukan reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II. Presiden hanya akan mengisi posisi Menteri Pemuda dan Olahraga. Presiden mengatakan, dirinya perlu memberi penjelasan mengenai isu reshuffle agar ada kepastian bagi jajaran menteri. Hanya, Presiden tidak bisa menjamin apakah hingga 2014 tidak akan ada reshuffle. Presiden meminta semua menteri bekerja dengan baik.

"Yang jelas pada titik ini tidak ada reshuffle," kata Presiden saat jumpa pers di pinggir dermaga.

Presiden memastikan pengganti Menpora berasal dari Partai Demokrat untuk memenuhi komposisi menteri yang berasal dari parpol koalisi. Dengan demikian, menurut Presiden, itu akan memenuhi rasa keadilan bagi Demokrat lantaran posisi Menpora sebelumnya diisi Andi Alfian Mallarangeng, kader Demokrat.

Kepastian itu disampaikan Presiden untuk meluruskan pemberitaan mengenai posisi Menpora belakangan ini. Banyak tokoh yang disebut masuk dalam daftar calon menpora, baik berasal dari Demokrat, parpol yang tergabung dalam koalisi pemerintahan, oposisi, maupun kalangan profesional.

Presiden mengaku tak mau nantinya disalahkan oleh tokoh-tokoh yang disebut media jika ternyata tidak terpilih. Padahal, kata dia, nama-nama itu bukan berasal darinya. "Nanti marahnya sama saya," kata Presiden.

Selengkapnya, baca:
BERBURU KURSI MENPORA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com