Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Renovasi Ruangan Rp 14 Miliar, Kemenkeu Dikritik

Kompas.com - 27/12/2012, 10:27 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penggunaan anggaran Kementerian Keuangan di tahun 2012 dikritik. Rupanya, Kementerian Keuangan telah merenovasi ruang rapat hingga menghabiskan dana sekitar Rp 14 miliar. Koordinator Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi mengatakan, anggaran sebesar Rp 14 miliar itu untuk membeli keset dan karpet sekitar Rp 2,5 miliar serta peralatan video conference yang mencapai Rp 11,5 miliar.

"Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk tahun 2012 sangat boros dan sangat senang untuk menghamburkan uang negara tanpa berpikir melakukan penghematan anggaran," kata Uchok dalam siaran persnya, Kamis (27/12/2012).

Uchok menilai, renovasi itu tidak adil. Dia membandingkan dengan kondisi di ruang-ruang publik seperti ruang pengadilan yang panas serta tanpa karpet atau keset. "Mentang-mentang sebagai bendahara negara, Kemenkeu seenaknya mengalokasi anggaran hanya untuk diri sendiri," katanya.

Uchok mengatakan, sikap boros Kemenkeu itu bertolak belakang dengan melesetnya penerimaan pajak tahun 2012. Dari target dalam APBN Perubahaan Tahun 2012 sebesar Rp 1.016 triliun, penerimaan pajak yang tercapai hanya Rp 943,1 triliun.

"Memang sudah kebiasaan tabiat buruk dari Kemenkeu. Biarpun gagal dalam mengejar target pajak yang sudah disepakati pemerintah dengan legislatif, tetap saja senang-senang lantaran tidak ada sanksi yang diberikan kepada pejabat publik yang bertanggung jawab atas kegagalan target penerimaan pajak ini. DPR jangan diam saja dan harus meminta pertanggungjawaban," papar Uchok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

    Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

    Nasional
    Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

    Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

    Nasional
    Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

    Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

    Nasional
    Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

    Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

    Nasional
    Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

    Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

    Nasional
    Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

    Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

    Nasional
    Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

    Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

    Nasional
    Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

    Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

    Nasional
    Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

    Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

    Nasional
    Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

    Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

    Nasional
    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    Nasional
    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Nasional
    Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Nasional
    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Nasional
    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com