Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Angie Diam Saat Dituduh Terima Uang di Hadapan TPF?

Kompas.com - 14/12/2012, 18:46 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta mempertanyakan sikap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Angelina Sondakh yang cuma diam saat dituduh terlibat kasus suap wisma atlet SEA Games oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin dalam pertemuan tim pencari fakta (TPF) Partai Demokrat beberapa waktu lalu.

Hal ini ditanyakan anggota majelis hakim Hendra Yosfin dalam persidangan kasus dugaan suap kepengurusan anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan Nasional  yang berbalngsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (14/12/2012).

Dalam persidangan itu, Angelina diperiksa sebagai terdakwa. Mulanya hakim bertanya kepada Angelina mengenai hal yang disampaikan Nazaruddin dalam pertemuan TPF tersebut. Angelina pun menjawab, Nazaruddin saat itu mengaku tidak terlibat kasus suap wisma atlet SEA Games.

Rekan separtainya itu pun, kata Angie, langsung menuduh dirinya, Mirwan Amir, dan Mahyuddin, terlibat dalam kasus tersebut. “Dia langsung nuduh saya, Angie terima, dia sebut Mirwan Amir, ya seingat saya, Mahyuddin juga disebut,” kata Angie.

Atas jawaban ini, hakim Hendra bertanya bagaimana reaksi Angie saat dituduh Nazaruddin menerima uang. Kemudian Angie mengaku hanya diam saja saat itu.

Jawab Angie ini mengundang kecurigaan majalis hakim. “Kenapa kok saudara diam saja?” kata hakim Hendra.

Saat itu, menurut Angelina, dirinya memilih diam karena sudah tahu kelakuan Nazaruddin. Namun hakim Hendra tidak percaya begitu saja akan jawaban Angie.

“Ini bukan soal kelakuan tapi soal harga diri. Kenapa Anda diam saja?” tanya hakim Hendra dengan nada suara meninggi.

Selanjutnya Angelina mengatakan bahwa teman-temannya di DPR pun sudah maklum akan tabiat Nazaruddin. “Teman-teman ada yang bilang, ya sudah Angie, diam saja,” ucapnya.

Tidak patah arang, hakim Hendra kembali menggali informasi dari Angelina. Hendra bertanya apakah anggota DPR lain yang namanya ikut disebut Nazaruddin juga bersikap diam seperti halnya Angie. Kemudian menurut Angie, tidak semuanya diam.

Saat itu, katanya, Prof Mahyuddin sempat membantah dan mengaku tidak tahu soal proyek wisma atlet. “Prof sempat mengucapkan beberapa kata,” ujar Angelina. Hakim Hendra pun menimpali, “Iya, itu baru bisa, namanya juga orang membela diri,” ucapnya kepada Angelina.

Selebihnya hakim Hendra memperingatkan Angie untuk berkata jujur selama persidangan. Kejujuran Angie akan menjadi bagian dari persidangan yang dipertimbangkan majelis hakim. “Katakan yang benar saja. Hakim pertimbangkan seluruh proses persidangan. Keterangan saudara yang jujur lah yang akan membantu saudara,” ucap Hendra.

Dalam kasus ini, Angie didakwa menerima pemberian atau janji dari Grup Permai (perusahaan milik Nazaruddin) terkait kepengurusan proyek wisma atlet SEA Games di Kemenpora dan proyek pengadaan sarana prasarana perguruan tinggi di Kemendiknas.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com