Revisi kurikulum memang harus dilakukan, antara lain, karena banyaknya mata pelajaran dan terlalu padatnya materi yang ingin dijejalkan kepada peserta didik. Tidak sedikit di antara materi-materi tersebut sebetulnya tidak sesuai dengan usia peserta didik sehingga hanya menjadi sekumpulan fakta untuk dihafalkan tanpa memahami maknanya.
Namun, kecermatan dan ketepatan dalam mengidentifikasi permasalahan-permasalahan di dunia pendidikan tentunya amat diharapkan dalam proses revisi kurikulum agar menghasilkan kurikulum yang memang sesuai tuntutan zaman. Bukan kurikulum dengan tempelan pendidikan karakter dalam setiap mata pelajaran sehingga terkesan memaksa, sebagaimana tecermin dalam draf kompetensi dasar beberapa mata pelajaran.
Laporan OECD di atas juga makin menegaskan bahwa guru memegang peranan teramat vital dalam mempersiapkan siswa dengan sikap-sikap dan kecakapan-kecakapan belajar yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan abad ke-21, tanpa mengabaikan peran faktor-faktor lain. Oleh karena itu, sebelum mengetuk palu untuk mengesahkan Kurikulum 2013, alangkah baiknya bila dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mengetahui secara pasti permasalahan-permasalahan dalam kurikulum tersebut, termasuk dalam implementasi.
Tak tertutup kemungkinan kegagalan implementasi KTSP disebabkan pengabaian terhadap pengembangan profesionalitas dan kualitas guru yang telah berlangsung lama.