JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pengecekan fisik atas alat simulator SIM di Korps Lalu Lintas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (12/12/2012). Pengecekan fisik tersebut berkait kasus dugaan korupsi proyek pengadaan simulator SIM senilai Rp 196,8 miliar.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, KPK hanya mencocokan barang bukti untuk tersangka Inspektur Jenderal Djoko Susilo. Menurut Boy, tidak ada barang atau dokumen yang dibawa oleh KPK.
"Tidak ada yang dibawa. Masih soal barang bukti terkait Pak Djoko," ujar Boy saat dihubungi, Rabu (12/12/12).
Sebelumnya, Juru Bicara Johan Budi mengatakan, cek fisik yang dilakukan penyidik KPK secara umum berusaha mencocokkan data tentang spesifikasi alat simulator SIM.
"Cek fisik dimaksudkan untuk sesuai tidaknya spesifikasi yang ada dengan alatnya secara fisik," ujar Johan.
Untuk diketahui, Djoko ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK sejak 27 Juli 2012. Selaku Kepala Korlantas pada saat itu, Djoko diduga menyalahgunakan kewenangannya sehingga menimbulkan kerugian negara yang diduga ratusan miliar rupiah tersebut.
Selain itu, KPK juga menetapkan sebagai tersangka Wakakorlantas Brigjen Didik Purnomo sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek, pihak pemenang tender yakni Direktur Utama PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (PT CMMA) Budi Susanto, dan pihak subkontraktor Direktur Utama PT Inovasi Teknologi Indonesia (PT ITI) Sukotjo S Bambang. KPK kini juga menangani AKBP Teddy Rusmawan, dan Bendahara Korlantas Polri Kompol Legimo sebagai tersangka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.