Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angie: Saya Memilih Tak Ikuti Pemberitaan

Kompas.com - 29/11/2012, 11:47 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Angelina Sondakh, enggan mengomentari pemberitaan yang berkembang terkait penetapan dirinya sebagai tersangka yang disebut cacat prosedur. Angelina mengaku ingin fokus menjalani persidangan kasusnya yang berjalan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

"Saya lebih berpendapat untuk menjalani kasus saya saja. Saya memilih tidak mau berkomentar terlalu dalam karena saya tidak mengikuti pemberitaan yang ada. Saya memilih untuk tidak ikuti berita yang berkembang," kata Angelina di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, sebelum mengikuti persidangan.

Angelina atau Angie menjadi terdakwa kasus dugaan penerimaan suap kepengurusan anggaran proyek di Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan Nasional.

Beberapa hari lalu, mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang kini kembali ke Kepolisian mengungkapkan bahwa penetapan Angie sebagai tersangka saat itu tidak melalui prosedur yang benar. Menurut mantan penyidik itu, Angelina dan Miranda S Goeltom (mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia) ditetapkan sebagai tersangka meskipun surat perintah penyidikan (sprindik) belum diterbitkan.

"Saya sekarang konsentrasi selesaikan persidangan ini sehingga saya bisa konsentrasi ke hal-hal yang lain juga karena sampai saat ini, pengacara saya, orangtua saya, mengingatkan untuk fokus," kata Angie lagi.

Puteri Indonesia 2001 itu pun berharap masyarakat bisa menilai secara obyektif proses persidangannya selama ini. Dalam persidangan hari ini, tim jaksa penuntut umum KPK dijadwalkan menghadirkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, sebagai saksi. Pemanggilan Nazaruddin merupakan penjadwalan ulang setelah mantan anggota DPR itu dua kali tidak hadir dalam panggilan persidangan sebelumnya.

Selain Nazaruddin, jaksa dijadwalkan memanggil anggota DPR, Max Sopacua, dan mantan wartawan Antara, Jefri Rawis. Kedua orang itu juga tidak hadir dalam dua persidangan sebelumnya.

"Mudah-mudahan masyarakat bisa menilai kasus ini secara keseluruhan. Saya memilih untuk tidak berkomentar. Kita ikuti saja sampai selesai," ucap Angie.

Baca juga:
Eks Penyidik KPK Nilai Abraham Samad Tidak Profesional
Eks Penyidik: Saya Benci Pimpinannya, Bukan KPK

Berita terkait kasus yang menjerat Angie dapat dikuti dalam topik:
Dugaan Suap Angelina Sondakh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com