JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Vice President Public Relation PT Merpati Nusantara Airlines Sudhiarto mengungkapkan, Direktur Utama Merpati Rudy Setyopurnomo sempat mentransfer uang sebesar Rp 106,5 juta kepada anggota Komisi XI DPR, Sumaryoto. Uang itu ditransfer Rudy setelah Sumaryoto menolak dua kali bertemu dengan Dirut Merpati itu.
"Pak Rudy sempat meminta untuk dipertemukan dengan Pak Sumaryoto dua kali. Tapi pak Sumaryoto selalu tidak mau," ujar Sudhiarto, Rabu (28/11/2012), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Rudy meminta staf-nya untuk mengatur pertemuan dengan Sumaryoto terkait pembatalan proyek penulisan buku 50 tahun Merpati yang rencananya akan ditulis Sumaryoto. Rudy khawatir saat mengetahui Sumaryoto juga adalah anggota Komisi XI DPR bidang keuangan yang saat itu tengah membahas soal penyertaan modal negara (PMN) Merpati. Rudy khawatir PMN Merpati dihambat.
Setelah dua kali berusaha menemui Sumaryoto tidak direspon, Rudy kemudian mentransfer uang Rp 106,5 juta. "Saya tidak tahu untuk apa. Tapi Pak Sumaryoto mengembalikan uang itu dan ditolak Pak Rudy," imbuhnya.
Sudhiarto sempat mengatakan ke Sumaryoto bahwa rencana pertemuan dan transfer uang itu atas inisiatif Rudy. Namun, ia justru mendapatkan intimidasi dari Dirut Merpati baru itu. "Saya dijemput paksa dan diintimidasi dituduh menggelembungkan dana proyek buku. Setelah itu saya dipecat," imbuhnya.
Saat ini, Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat masih menelusuri dugaan pelanggaran etika yang dilakukan Sumaryoto. Selain Sumaryoto, politisi lain juga tidak lepas dari pemanggilan BK seperti Achsanul Qosasi, Zulkiflimansyah, Linda Megawati, Muhammad Hatta, Saidi Butar-butar, dan I Gusti Agung Rai Wirajaya. Keenamnya juga dikait-kaitkan dengan upaya pemerasan direksi Merpati.
Baca juga:
Hatta: Lagi-lagi Dahlan Iskan Salah
Linda Megawati: Saya Terpukul Disebut Pemeras
BK Konfrontasi Dirut Merpati dengan Sumaryoto
BK Minta Dahlan Cari Bukti Hukum Pemerasan BUMN
Diperiksa BK 2 Jam, Dirut Merpati Bungkam
Mantan Dirut Merpati Bantah Ada Pemerasan
Hatta: Dahlan seperti Anjing Menggonggong, Kafilah Berlalu
Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Dahlan Iskan Versus DPR
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.