Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki: Boediono Itu Orang Baik...

Kompas.com - 26/11/2012, 17:37 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie menilai, hak menyatakan pendapat terkait kasus dana talangan Bank Century belum diperlukan. Terlebih lagi, jika hal itu bertujuan memakzulkan Wakil Presiden Boediono yang disebut berperan dalam kasus tersebut semasa menjabat gubernur Bank Indonesia.

Menurut Marzuki, meskipun mengetahui soal penggelontoran dana talangan ke Bank Century, Boediono tidak terindikasi melakukan pelanggaran hukum. "Konteks hak menyatakan pendapat itu ada indikasinya, indikasi saja belum kok ya," katanya di Jakarta, Senin (26/11/2012).

Dia juga mempertanyakan langkah sejumlah pihak yang berkeinginan menjatuhkan Boediono. Secara pribadi, Marzuki menilai kalau orang seperti Boediono tidak patut dituduh melakukan tindak pidana korupsi.

"Boediono itu orang baik, apakah dia menumpuk kekayaan selama ini? Padahal, banyak jabatannya, tetapi dia sederhana hidupnya. Apakah orang ini yang harus dihabisi?" ucapnya.

Sedianya, menurut Marzuki, tuduhan terhadap Boediono itu dibuktikan terlebih dahulu melalui proses hukum. Jangan karena kepentingan politik, pihak-pihak tertentu berupaya menjatuhkan seseorang yang tidak bersalah.

"Kita serahkan kepada proses hukum, biarkan dulu KPK bekerja, nanti kan masuk proses peradilan. Dari proses peradilan kan terbuka, ada enggak konteks Boediono memerintah atau apa pun yang terkait langsung," ujar politikus Partai Demokrat itu.

Terus terang, lanjut Marzuki, seseorang yang memangku jabatan paling tinggi dalam suatu institusi tidak selamanya dapat dimintai pertanggungjawaban hukum terkait tindak pidana yang terjadi di instansinya. Terkait pemberian Fasilitas Pendapatan Jangka Pendek (FPJP) kepada Bank Century, Marzuki menduga kalau Boediono sebagai gubernur BI saat itu hanya menerima data matang dari bawahannya.

"Apakah data yang sudah digodok dari bawah, sudah ada kesimpulan dari bawah, diajukan kepada dia, apakah harus ngecek lagi pekerjaan di bawah? Saya pernah jadi direktur, tahu proses pekerjaan itu. Ada tanggung jawab hukum saya kalau saya memerintah menyalahgunakan kewenangan. Tetapi kalau melalui mekanisme sistem, di bawah itu, ada bironya kan, sebelum biro kan ada kasubid-nya, ada bironya, ada deputinya, proses itu kan yang menyeleksi. Apakah Pak Boediono terlibat? Ini harus kita tahu," tuturnya.

Marzuki pun mempersilakan KPK memeriksa Boediono dalam pengusutan kasus Century. "Dia (Boediono) siap kok untuk diperiksa," tambah Marzuki.

Seperti diberitakan, wacana HMP itu muncul setelah KPK menemukan bukti adanya tindak pidana korupsi dalam perkara Century. Dua orang dari pihak BI dimintai pertanggungjawaban. Mereka adalah mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Siti Chalimah Fadjrijah dan Deputi Gubernur BI nonaktif Budi Mulya.

Keduanya dianggap melakukan penyalahgunaan kewenangan dalam pemberian (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

Para anggota Timwas Century DPR beralasan, sebagai Gubernur BI, Boediono harus ikut bertanggung jawab dengan mengacu keputusan Pansus Bank Century DPR. Ada pula yang berpendapat menunggu proses di KPK lantaran saat ini proses penyidikan baru dimulai.

Baca juga:
Soal Century, Politisi Jangan Hanya Cari Panggung Politik
Anas: Hak Menyatakan Pendapat Tidak Ada Urgensinya
KPK Harus Temukan Motif Pemberian FPJP Bank Century
Politisasi Century Berakhir Antiklimaks di Senayan?
Lima Bola Liar Skandal Century

Berita terkait perkembangan penanganan kasus Bank Century dapat diikuti dalam topik:
Apa Kabar Kasus Century?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Nasional
    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Nasional
    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Nasional
    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Nasional
    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com