JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari The Indonesian Institute, Hanta Yudha, pesimis wacana hak menyatakan pendapat (HMP) benar-benar terealisasi. Wacana yang digulirkan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat bisa berujung pada pemakzulan presiden/wakil presiden. Namun, sebelum pemakzulan terjadi, Hanta memperkirakan wacana ini akan berakhir antiklimaks.
"Di dalam wacana HMP saya melihat ada tiga skenario besar yang sebenarnya ditargetkan partai-partai di DPR," ujar Hanta, Sabtu (24/11/2012), pada diskusi politik di Jakarta.
Hanta menjelaskan, target pertama pengguliran wacana HMP ini adalah untuk menggulingkan Wakil Presiden Boediono. Selain Boediono, Hanta melihat target lainnya yang ingin dicapai adalah degradasi kepercayaan publik terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hal ini bisa berimplikasi pada penurunan elektabilitas Partai Demokrat.
"Target ini bisa dilakukan partai-partai nonkoalisi," kata Hanta.
Kedua, ada parpol tertentu yang menginginkan posisi Wapres. "Jika Wapres bisa digulingkan, maka partai yang berpotensi mengambil posisi itu adalah partai koalisi, bukan Hanura, Gerindra, dan PDI-P," ujar Hanta.
Ketiga, Hanta melihat pengguliran wacana HMP sebenarnya tak bertujuan memakzulkan presiden/wakil presiden, tapi sekedar membuat politik transaksional yang berujung pada perebutan posisi menteri.
"Kita melihat yang pertama sudah ada Sri Mulyani yang terjungkal. Maka akan ada kompromi politik siapa mendapat apa," imbuh Hanta.
Lebih lanjut, Hanta mengungkapkan skenario-skenario politik yang dibuat parpol sebenarnya tidak sejalan dengan aspirasi yang diinginkan masyarakat. Menurutnya, masyarakat hanya ingin membongkar semua praktik korupsi yang ada, termasuk skandal Bank Century.
"Masyarakat hanya ingin zero sum game, politik bumi hangus. Masyarakat ingin semua terbongkar dan semua wajib mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Hanta lagi.
Hanta sangat yakin, skandal Bank Century ini akan berujung antiklimaks dan hanya sekedar dijadikan politik transaksional. "Ini hanya alat untuk 2014 dan kemungkinan antiklimaks. Selain itu, wacana ini juga jadi alat mitra koalisi sekaligus barter politik. Century, Hambalang dan banyak lain hanya bargaining politik," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.