Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Predikat Lumbung Beras

Kompas.com - 23/11/2012, 02:34 WIB

Faktor lain adalah dukungan sarana produksi pertanian yang semakin baik. Sebagai gambaran, panjang saluran irigasi di Kabupaten Madiun tahun 2011 mencapai 39.638 meter. Panjang saluran itu meningkat lebih dari 70 persen dibanding tahun 2008 yang hanya 22.470 meter.

Kearifan lokal

Sentra beras lainnya yang sukses mempertahankan predikatnya adalah Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan. Petani berhasil meningkatkan produktivitas lahan berkat penggunaan mesin perontok gabah. Ibrahim (45), petani di Pinrang, bercerita, produktivitas sawahnya naik 500 kg menjadi 7,7 ton per hektar setelah menggunakan mesin perontok.

”Dulu saat masih memanen padi dengan sabit, hasilnya kurang bersih,” ungkap Ibrahim.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pinrang Yohanis Sampebua, pihaknya membantu satu mesin perontok gabah senilai Rp 300 juta untuk setiap kecamatan.

Meningkatnya produktivitas panen juga terlihat dari pasokan gabah ke tempat penggilingan. Afdal (35), pemilik UD Mega di Desa Cempa, Pinrang, mengatakan, rata-rata pasokan gabah selama musim panen kali ini mencapai 60 ton per hari. Kapasitas produksi usahanya pun meningkat dari 2,5 ton menjadi 3 ton per jam.

Menurut Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan Kecamatan Cempa, Anas Tika, pemerintah perlu bermitra dengan pengusaha penggilingan padi agar hasil panen petani terserap optimal.

Selain sentuhan teknologi, petani di Sulsel umumnya masih memegang teguh kearifan lokal. Di Kabupaten Sidrap, misalnya, petani tetap mengedepankan musyawarah tudang sipulung setiap memasuki masa tanam. Tudang sipulung adalah sebuah tradisi turun-temurun pada masyarakat Bugis-Makassar yang dihadiri para tokoh masyarakat untuk menentukan pedoman menanam bagi petani.

Pinrang dan Sidrap pun menjadi sentra penghasil beras terbesar di Sulsel. Dengan luas tanam mencapai 200.000 hektar, kedua daerah itu berkontribusi 30 persen dari produksi padi 4.511.704 ton tahun lalu.

Gairah di Sulsel tidak lepas dari anugerah hujan sepanjang tahun. Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sulsel Lutfi Halide mengemukakan, kondisi iklim itu membuat petani bisa menanam padi dan palawija sepanjang tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com