Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Saya Jadi Presiden, Saya Tidak Akan Mencuri Uang Rakyat

Kompas.com - 13/11/2012, 03:22 WIB

Pengantar Redaksi

Anak petani dari Limbangan, Garut, Jawa Barat, ini layak disebut sebagai ikon antikorupsi di Indonesia. Jejaknya dalam pemberantasan korupsi terbaca tegas sejak menjadi Koordinator Indonesia Corruption Watch. Pengakuan atas kiprahnya itu, antara lain, ditandai dengan penghargaan Ramon Magsaysay 2005 dari Yayasan Magsaysay, Filipina (2005). Di dalam negeri, alumnus berprestasi IKIP Bandung itu juga mendapat penghargaan Suardi Tasrif Award (1999).

Walaupun mendapat berbagai penghargaan, Teten menganggap apa yang dilakukannya itu sudah seharusnya dilakukan. Korupsi sudah demikian menggurita dan merusak semua sendi-sendi kehidupan bangsa. Penegakan hukum yang masih belum semestinya membuat korupsi juga semakin sulit diberantas. Namun, Teten tetap optimistis untuk tetap bergerak dan membebaskan negeri ini dari kubangan korupsi yang menjijikkan. ”Melawan korupsi adalah pekerjaan tanpa akhir dan bukan perkara mudah untuk mengukur keberhasilannya,” ujarnya.

Salam antikorupsi Bapak Teten Masduki! Bagaimana membangun keberanian ketika Bapak membongkar kasus-kasus yang melibatkan petinggi negara yang tentu memiliki risiko tinggi, misalnya kasus suap yang diduga melibatkan Jaksa Agung (saat itu) Andi M Ghalib pada era pemerintahan BJ Habibie? Adakah upaya signifikan yang harus dilakukan, baik oleh aparat penegak hukum (KPK) maupun komponen masyarakat, untuk memerangi korupsi yang semakin menjadi-jadi di negeri kita Indonesia?

(Kristian Prawoko, Kulon Progo, Yogyakarta)

Rasa takut biasanya muncul kalau kita merasa akan kehilangan sesuatu dari diri kita. Saya ikhlas saja pada Yang Maha Kuasa. Pada dasarnya saya tidak bisa menutup mata terhadap ketidakadilan yang terjadi di depan mata. Korupsi punya daya rusak luar biasa, yang membuat rakyat miskin di tengah kekayaan alam yang melimpah.

Kasus Jaksa Agung Andi Ghalib adalah simbol kebobrokan hukum sehingga korupsi merajalela dan karena itu semua cabang pemerintahan dikuasai para pencuri. Untuk melawan korupsi supaya dipercaya harus mulai dari yang besar. KPK harus punya peta jalan untuk melawan korupsi supaya efektif. Harus dimulai dari membersihkan aparat hukum, politik, dan bisnis.

Korupsi di birokrasi pemerintah relatif mudah dibersihkan kalau hukum sudah tegak dan kesejahteraan mereka diperbaiki.


Apakah negara kita bisa menjadi clean government kayak Singapura? Mimpi kali, ye?

(Hanif Sjarif, xxxx@gmail.com,

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com