Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Lelang Renovasi DPR Dilakukan Akhir Tahun?

Kompas.com - 07/11/2012, 10:23 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mencurigai lelang pengerjaan tiga proyek di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang nilanya masing-masing miliaran rupiah. FITRA curiga lantaran lelang itu baru dilakukan di akhir tahun.

Menurut Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Sekretariat Jenderal DPR Erry S Achyar, lelang baru dilakukan pada akhir tahun lantaran pada awal tahun hingga pertengahan tahun ini, proyek-proyek di DPR dihentikan menyusul penolakan hebat masyarakat atas pembangunan gedung DPR dan ruang mewah Badan Anggaran DPR (Banggar DPR).

"Kami sebenarnya ingin proyek ini dilakukan awal tahun. Tetapi saat ada kasus Banggar dan gedung baru DPR. BURT (Badan Urusan Rumah Tangga) akhirnya menghentikan semua proyek BURT. Kami tiarap sebenarnya selama setengah tahun ini," ujar Erry, Selasa (6/11/2012) di Kompleks Parlemen, Senayan.

Erry mengatakan ketika itu semua proyek BURT terkena rasionalisasi sehingga ditinjau ulang. Namun, proyek untuk ruang kerja anggota DPR senilai Rp 6,2 miliar, toilet senilai Rp 1,4 miliar, dan pagar Gedung DPR pembatas dengan Taman Ria Senayan senilai Rp 1 miliar tidak kena rasionalisasi.

"Tiga proyek itu tidak kena rasionalisasi karena mengingat banyak anggota Dewan sudah mengeluh dan sudah mendesak bahwa itu dibutuhkan. Akhirnya proyek ini bisa jalan. Sekarang dalam tahap pengumuman lelang. Pada minggu ketiga November, sudah dapat pemenang lelangnya," ujar Erry.

Setelah itu, pengerjaan fisik akan dilakukan kontraktor selama 1,5 bulan hingga akhir Desember 2012. Erry mengaku yakin, target penyelesaian bisa tercapai asal dengan jadwal yang ketat. "Kami optimis bisa selesai dengan jadwal yang ketat," kata Erry lagi.

Sebelumnya, FITRA mencurigai lelang proyek DPR sengaja dimulai pada akhir tahun sehingga tidak menjadi sorotan publik. Menurut FITRA, waktu pelaksanaan lelang proyek untuk tahun anggaran 2012 ini terkesan janggal karena mepet dengan waktu penandatanganan kontrak proyek yang sudah ditargetkan sebelumnya.

"Adanya pekerjaan pada akhir tahun 2012 ini mengonfirmasi kepada publik bahwa ada kesengajaan yang dilakukan oleh DPR agar pekerjaan ini tidak menjadi sorotan tajam oleh publik. Juga bisa dikatakan bahwa kinerja staf kesekjenan DPR tidak maksimal, terkesan mau enak saja, dan jelas-jelas hanya makan gaji buta saja," kata Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi melalui siaran pers yang diterima wartawan, Minggu (4/11/2012).

Uchok memaparkan, tiga proyek yang proses lelangnya baru dimulai akhir tahun ini tersebut adalah pekerjaan pergantian pagar batas Gedung DPR dengan Taman Ria sekitar Rp 1 miliar, proyek renovasi toilet Gedung Nusantara I DPR sekitar Rp 1,4 miliar, dan perbaikan ruang kerja anggota di Gedung Nusantara I DPR dengan nilai proyek sekitar Rp 6,2 miliar. Adapun kontrak ketiga proyek tersebut akan ditandatangani antara tanggal 22 dan 30 November.

"Hal ini berarti, maksimal hanya satu bulan untuk melaksanakan tiga pekerjaan tersebut," kata Uchok.

Secara umum, lanjutnya, proyek ini sangat tidak memungkinkan untuk dilaksanakan secara baik sesuai dengan waktu yang tersedia pada tahun ini. Dikhawatirkan, nasib tiga proyek itu akan sama dengan proyek parkir motor DPR yang kelihatan selesai, tetapi belum bisa dimanfaatkan oleh publik.

"Kesalahan yang dilakukan oleh kedua pihak tetap saja terbuka kemungkinannya, tapi sayang seribu sayang, sanksinya saja tidak ada," ucapnya.

Ikuti berita selengkapnya dalam topik: DPR Sibuk Renovasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

    Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

    Nasional
    Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

    Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

    Nasional
    Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

    Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

    Nasional
    Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

    Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

    Nasional
    Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

    Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

    Nasional
    Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

    Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

    Nasional
    Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

    Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

    Nasional
    Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

    Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

    Nasional
    Memulihkan Demokrasi yang Sakit

    Memulihkan Demokrasi yang Sakit

    Nasional
    Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

    Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

    Nasional
    Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

    Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

    Nasional
    Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

    Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

    Nasional
    Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

    Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

    Nasional
    Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

    Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

    Nasional
    Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

    Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com