Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Apa dengan Parkir Rp 3,4 Miliar DPR?

Kompas.com - 11/10/2012, 19:10 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lahan parkir di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, hingga saat ini belum bisa digunakan oleh pegawai Parlemen maupun tamu. Padahal, pembangunan telah dilakukan sejak tahun 2011. Ada apa dengan lahan parkir tersebut?

Rupanya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai proyek pembangunan lahan parkir itu melanggar kontrak. BPK menyarankan agar Sekretariat Jenderal DPR untuk mendenda kontraktor pelaksana, yakni PT BRJ, senilai Rp 173.000.000 dan mengembalikan uang sebesar Rp 33.467.355 karena tidak mengerjakan sejumlah pekerjaan pendukung.

"Itu hasil audit BPK Semester 1 tahun 2012," kata Uchok Sky Khadafi Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA di Jakarta, Kamis (11/10/2012).

Uchok menjelaskan, nilai kontrak proyek untuk PT BRJ sebesar Rp 3,460 miliar. Adapun untuk konsultan perencanaan yakni PT MCM (nilai kontrak sebesar Rp 145 juta) dan PT CMK (nilai kontrak Rp 47,7 juta). Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 73 hari kalender dari tanggal 20 Oktober 2011 hingga 31 Desember 2011 .

Uchok menilai, ada keanehan dalam proses pembayaran kepada PT BRJ lantaran dibayar lunas hanya dengan sekali pembayaran pada 14 Desember 2011. Seharusnya, kata dia, sesuai Pasal 88 Peraturan Pemerintah Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa, penyedia barang dan jasa hanya mendapat uang muka 30 persen untuk usaha kecil dan 20 persen untuk usaha besar.

Menurut Uchok, dampak dari pembayaran sekali lunas tersebut yakni penyelesaian proyek tak sesuai kontrak. Hingga batas akhir, pekerjaan baru mencapai 42,1 persen. Bahkan, hingga pemeriksaan BPK pada 4 Mei 2012 , pekerjaan parkir motor dua lantai itu belum diserahterimakan ke Setjen DPR. Hingga saat ini belum bisa dipakai.

Uchok menambahkan, berdasarkan laporan BPK, kontraktor pelaksana tidak mengerjakan beberapa pekerjaan pendukung seperti planter bos beton, pos jaga, fisher planter bos, jet washer, penanaman tanaman, dan lainnya.

"BURT (Badan Urusan Rumah Tangga) DPR harus bertindak tegas dan memberikan sanksi karena telah menganggu pelayanan DPR kepada publik," pungkas Uchok.

Seperti diberitakan, menurut Sekjen DPR Nining Indra Saleh, lahan parkir itu belum bisa dipakai lantaran masih menunggu hasil pemeriksaan Kementerian Pekerjaan Umum. Pasalnya, ada keretakan di lantai dua lahan parkir itu. Dikhawatirkan, keretakan itu membahayakan.

"Masih ada penelitian dari PU. Mumpung belum dipergunakan. Kan sekarang masih menjadi tanggungjawab proyek," kata Nining.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com