Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: Biar DPR yang Mengumumkan

Kompas.com - 06/11/2012, 12:45 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan masih merahasiakan inisial nama dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang diduga memalak BUMN. Dua anggota Dewan itu disebut terlibat tiga upaya pemerasan pada tahun 2012.

"Menunggu besok (Rabu) diumumkan oleh Badan Kehormatan (BK) DPR," kata Dahlan, saat ditemui seusai Rapat Pimpinan BUMN, di kantor Brantas Abipraya, Cakung, Jakarta, Selasa (6/11/2012).

Menurut Dahlan, pihaknya hanya menyerahkan inisial nama ke Badan Kehormatan DPR untuk ditindaklanjuti. Dahlan menganggap bahwa informasi yang diberikan ke BK tersebut sudah benar dan bisa diklarifikasi ke masing-masing direksi BUMN yang merasa dipalak. Namun, untuk harus mengumumkan ke publik, Dahlan menganggap bahwa hal tersebut bukan menjadi wewenangnya.

"Untuk mengumumkan atau tidak mengumumkan, yang penting sudah saya serahkan cukup rinci ke BK," tambahnya.

Dua nama anggota DPR yang dilaporkan Dahlan disebut berinisial IL dan S. Ketika dikonfirmasi, anggota BK dari Fraksi PPP, Usman Jafar, membenarkan. "Iya, dua itu," kata Usman di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/11/2012).

Namun, Usman tak mau berkomentar ketika ditanya mengenai asal fraksi keduanya. Menurut Usman, keterangan yang disampaikan Dahlan belum dilengkapi bukti atau hanya menceritakan ulang informasi dari jajaran Direksi BUMN. Usman menjelaskan, BUMN yang disebut Dahlan pernah hendak diperas dua anggota Dewan itu yakni PT Merpati Nusantara Airlines (oleh S) serta PT Garam dan PT PAL Indonesia (oleh IL). Permintaan itu terkait penyertaan modal negara. Namun, permintaan itu tidak dituruti.

Usman menambahkan, BK pada tahap awal akan mengonfirmasi dan meminta bukti-bukti kepada ketiga direktur utama BUMN itu setelah masa reses selesai. Jika memang cukup bukti nantinya, maka BK akan memanggil dua politisi tersebut. Ketika ditanya apakah pihak BUMN dan anggota Dewan yang disebut memeras akan dikonfrontasi, Usman menjawab, "Kalau semua ngaku, enggak perlu. Kalau enggak ngaku, baru kita konfrontasi. Ini kan transaksinya belum ada," tambahnya.

Baca juga:
Nurul: Info Dahlan Prematur
'Serangan' Dahlan Heboh Kayak Halilintar, Ternyata...
Idris Laena Siap Hadapi Dahlan Iskan
Golkar dan PDI-P Siap Proses Politisi Pemeras
PDI-P Sebut Dahlan Kampungan
Politisi Pemeras BUMN Berinisial S dan IL
Ada Anggota DPR yang Minta 2.000 Ton Gula!
Mantan Menteri BUMN: Pemerasan Itu Cerita Lama

Baca juga berita terkait dalam topik:
Dahlan Iskan Versus DPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

    Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

    Nasional
    Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

    Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

    Nasional
    KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

    KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

    Nasional
    Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

    Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

    Nasional
    Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

    Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

    Nasional
    Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

    Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

    Nasional
    Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

    Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

    Nasional
    Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

    Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

    Nasional
    Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

    Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

    Nasional
    Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

    Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

    Nasional
    Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

    Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

    Nasional
    Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

    Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

    Nasional
    Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

    Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

    Nasional
    Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

    Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

    Nasional
    Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

    Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com