Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BK: Satu Dugaan Pemerasan Layak Ditindaklanjuti

Kompas.com - 05/11/2012, 16:16 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat M Prakosa menilai, satu dari tiga peristiwa pemerasan yang diceritakan Menteri BUMN Dahlan Iskan layak untuk ditindaklanjuti. Tindaklanjut akan dilakukan setelah masa reses selesai.

"Ada satu yang bisa ditindaklanjuti sungguh-sungguh karena terjadi sesuatu yang layak kita tindaklanjuti," kata Prakosa, seusai meminta keterangan Dahlan di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Senin ( 5/11/2011 ).

Namun, Prakosa enggan menjelaskan lebih jauh peristiwa apa yang dimaksud lantaran menyangkut etika. Ketika ditanya apakah dua peristiwa lain tak layak ditindaklanjuti, Prakosa menjawab,"Tiga-tiganya sama saja."

Ia menjelaskan, kepada BK, Dahlan menceritakan ulang informasi yang disampaikan jajaran BUMN. Ada tiga BUMN yang disebut Dahlan pernah diperas oleh dua anggota Dewan terkait penyertaan modal negara. Keduanya berasal dari fraksi yang berbeda. Prakosa juga tak mau mengungkap inisial maupun dari fraksi mana politisi yang disebut Dahlan.

"Tidak ada bukti-bukti yang disampaikan Pak Dahlan. Beliau sampaikan karena ada laporan dari direksi BUMN," ujar politisi PDI Perjuangan itu.

Seperti diberitakan BK memanggil Dahlan setelah informasi pemerasan yang diungkapkan Dahlan menjadi polemik. Para politisi tidak terima Dahlan menuduh adanya pemerasan tanpa mengungkap identitas anggota Dewan.

Selain Dahlan, BK juga akan memanggil Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kementerian BUMN Faisal Halimi dan Direktur RNI Ismed Hasan Putro untuk dimintai keterangan dalam permasalahan yang sama.

Baca juga:
Dahlan: Pemerasan BUMN Terkait Penanaman Modal
Alasan Dahlan Tak Ungkap Identitas Pemeras
Tak Mau Lapor KPK, Dahlan Utus Anak Buah
Ada Tiga Pemerasan BUMN yang Dilaporkan Dahlan
Siapkah Parpol jika Dahlan Terbuka?
Menanti "Amunisi" Dahlan

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Dahlan Iskan Versus DPR

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Budi Arie Sebut Jokowi Belum Sikapi RUU Penyiaran, Tunggu Draf Resmi

    Budi Arie Sebut Jokowi Belum Sikapi RUU Penyiaran, Tunggu Draf Resmi

    Nasional
    Skenario Pilkada Jakarta 2024, Anies Versus Gerindra

    Skenario Pilkada Jakarta 2024, Anies Versus Gerindra

    Nasional
    Hadirkan Inovasi Pelestarian Air di WWF 2024, Pertamina Buka Peluang Kolaborasi dengan Berbagai Negara

    Hadirkan Inovasi Pelestarian Air di WWF 2024, Pertamina Buka Peluang Kolaborasi dengan Berbagai Negara

    Nasional
    Momen Ganjar-Mahfud Apit Megawati di Pembukaan Rakernas PDI-P

    Momen Ganjar-Mahfud Apit Megawati di Pembukaan Rakernas PDI-P

    Nasional
    Kuatkan Ekonomi Biru melalui Kolaborasi Internasional, Kementerian KP Gandeng Universitas Terkemuka AS

    Kuatkan Ekonomi Biru melalui Kolaborasi Internasional, Kementerian KP Gandeng Universitas Terkemuka AS

    Nasional
    Hadiri Rakernas V PDI-P, Mahfud Singgung soal Konsistensi Berjuang

    Hadiri Rakernas V PDI-P, Mahfud Singgung soal Konsistensi Berjuang

    Nasional
    Puan Tiba Belakangan, Langsung Jemput Megawati dan Antar ke Ruang Rakernas

    Puan Tiba Belakangan, Langsung Jemput Megawati dan Antar ke Ruang Rakernas

    Nasional
    Mantan Wapres Try Sutrisno Hadiri Rakernas V PDI-P

    Mantan Wapres Try Sutrisno Hadiri Rakernas V PDI-P

    Nasional
    Rakernas PDI-P Diselimuti Amarah, Diprediksi Akan Jadi Oposisi Prabowo

    Rakernas PDI-P Diselimuti Amarah, Diprediksi Akan Jadi Oposisi Prabowo

    Nasional
    Ganjar, Sandiaga, hingga Hary Tanoe Hadiri Rakernas V PDI-P

    Ganjar, Sandiaga, hingga Hary Tanoe Hadiri Rakernas V PDI-P

    Nasional
    Tiba di Lokasi Rakernas PDI-P, Megawati Saksikan Patung Banteng Berdarah Tertusuk Panah

    Tiba di Lokasi Rakernas PDI-P, Megawati Saksikan Patung Banteng Berdarah Tertusuk Panah

    Nasional
    Berkaca Kasus SYL, KPK Sebut Penyelenggara Negara Terpaksa Patuhi Atasan karena Takut Jabatannya Hilang

    Berkaca Kasus SYL, KPK Sebut Penyelenggara Negara Terpaksa Patuhi Atasan karena Takut Jabatannya Hilang

    Nasional
    Diduga Terkait Judi “Online”, Lebih dari 5.000 Rekening Diblokir, 500 E-Wallet Ditutup

    Diduga Terkait Judi “Online”, Lebih dari 5.000 Rekening Diblokir, 500 E-Wallet Ditutup

    Nasional
    Gelar Rakernas, PDI-P Akan Evaluasi Petugas Partai di Legislatif hingga Eksekutif

    Gelar Rakernas, PDI-P Akan Evaluasi Petugas Partai di Legislatif hingga Eksekutif

    Nasional
    Pesawat Garuda Rusak Timbulkan Efek Domino Kloter Haji Gagal Terbang, Kemenag: Kita Tegur Keras

    Pesawat Garuda Rusak Timbulkan Efek Domino Kloter Haji Gagal Terbang, Kemenag: Kita Tegur Keras

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com