Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB: Jangan-jangan Bang Rhoma yang "GR"!

Kompas.com - 02/11/2012, 15:35 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Ja'far membantah adanya wacana akan mengusung Raja Dangdut Rhoma Irama menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014. Ia menduga, wacana ini dibuat  oleh orang yang "gede rasa" alias "GR" untuk mencalonkan dirinya sendiri menjadi calon presiden. Pernyataan Marwan ini menjawab pernyataan sumber di internal Soneta Fans Club Indonesia (SFCI) Jawa Timur yang mengatakan bahwa beberapa ketua partai, termasuk PKB, sudah mengagendakan pertemuan dengan Rhoma Irama.

"PKB sampai hari ini tidak pernah bicara capres dan cawapres apalagi dengan menyebut nama itu. Sama sekali tidak betul. Jangan-jangan itu GR-nya orang-orang tertentu yang ingin jadi capres tapi enggak punya partai. Jadi sengaja mengembuskan isu dan gosip-gosip," kata Marwan, Jumat (2/11/2012), di Jakarta.

Dia menjelaskan, dalam menentukan capres dan cawapres, PKB selalu menggunakan mekanisme resmi partai seperti Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) dan harus mendapatkan petunjuk dari kyai-kyai dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU). Selain itu, Marwan mengungkapkan, untuk menjadi seorang capres dari PKB harus sosok yang sudah berpengalaman di kancah perpolitikan Tanah Air.

"Kriteria PKB syarat capres dan cawapres harus berkeringat secara politik, tanpa berkeringat secara politik dan kapabel dan dicintai rakyat, tidak mungkin dicalonkan PKB," kata Marwan.

Ia menambahkan, PKB akan menentukan capres yang akan diusungnya paling cepat pada tahun 2013 atau sesudah pemilihan legislatif.

Wacana pencalonan Rhoma Irama sebagai capres ini berembus ketika pelantun lagu "Darah Muda" ini berkunjung ke Surabaya, Jawa Timur. Sumber di internal Soneta Fans Club Indonesia (SFCI) Jatim menyebutkan, beberapa ketua partai sudah mengagendakan pertemuan dengan Rhoma Irama.

"PKB sudah berkirim surat resmi untuk mengagendakan bertemu Bang Haji. Sementara PPP, sepulang ketua umumnya dari Mekkah, akan kembali bertemu untuk yang kedua kali," kata sumber yang menolak disebut identitasnya.

Di kancah perpolitikan, figur Rhoma Irama sudah tidak asing lagi. Ketua Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (Pammi) itu sangat dekat dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada masa Orde Baru. Dia juga pernah tercatat sebagai anggota DPR dari Partai Golkar. Namun, Rhoma Irama tidak berkomentar banyak saat ditanya tentang pencalonan dirinya menjadi presiden pada Pemilu 2014. Artis yang akrab disapa "Bang Haji" ini hanya mengatakan, saat ini belum tepat berbicara soal pencalonan presiden.

"Belum saatnya bicara presiden, terlalu jauh, tunggu saja," katanya singkat kepada wartawan yang menunggunya saat mendarat di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Kamis (1/11/2012) sore tadi.

Menurut Ketua SFCI Surabaya Yusuf Maulana, sudah banyak pihak yang menyatakan dukungan kepada Rhoma Irama untuk menjadi presiden, antara lain para ulama, kalangan pesantren, serta sebagian musisi dan seniman.

Baca juga:
Penggemar Dukung Rhoma Irama Jadi Presiden
Soal Capres, Rhoma Bilang Tunggu Saja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Nasional
    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Nasional
    Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Nasional
    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Nasional
    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Nasional
    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Nasional
    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    Nasional
    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Nasional
    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Nasional
    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Nasional
    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Nasional
    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    Nasional
    Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com