Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Penyidik Mundur dari KPK

Kompas.com - 01/11/2012, 17:30 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak lima penyidik kepolisian yang bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi mengajukan pengunduran diri dengan alasan ingin mengembangkan karier profesional sebagai penyidik di institusi asalnya. Hal tersebut disampaikan Juru Bicara KPK Johan Budi dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/11/2012).

"Alasan mereka, begitu banyak pengalaman yang sudah diperoleh di KPK. Ini adalah bagian dari mereka untuk mengembangkan karier profesional sebagai penyidik kepolisian," kata Johan menirukan pernyataan para penyidik itu dalam surat pengunduran diri mereka.

Menurut Johan, surat pengunduran diri kelima penyidik itu sampai di meja pimpinan KPK siang tadi. Dia mengaku belum mendapat informasi mengenai nama-nama penyidik yang mengundurkan diri itu. Pernyataan Johan ini merupakan respons atas informasi melalui pesan singkat yang beredar di kalangan wartawan.

Informasi itu menyebutkan delapan penyidik KPK mengundurkan diri dengan alasan sudah muak terhadap kondisi di KPK yang seolah tidak menghargai kontribusi Polri dalam membantu lembaga antikorupsi itu.

"Alasannya tidak seperti yang beredar di SMS itu," ucap Johan.

Dia juga mengatakan, kelima penyidik itu mengundurkan diri bukan karena masa tugasnya di KPK sudah selesai. Menurut Johan, para penyidik yang mengundurkan diri tersebut rata-rata sudah bertugas selama empat tahun di KPK.

Ia melanjutkan, surat pengunduran diri lima penyidik tersebut akan dibahas terlebih dahulu dalam rapat pimpinan. Setelah itu, pimpinan KPK akan memutuskan apakah menolak pengunduran diri tersebut atau tidak.

Meskipun demikian, kata Johan, KPK menghormati keputusan mundur kelima penyidik itu. "Tentu kita menghormati pilihan ya, setiap orang harus kita hormati untuk memilih jalan hidup masing-masing," katanya.

Berita terkait minimnya penyidik KPK dapat diikuti dalam topik "KPK Krisis Penyidik"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

    Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

    Nasional
    PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

    PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

    Nasional
    SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

    SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

    Nasional
    Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

    Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

    Nasional
    Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

    Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

    Nasional
    Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

    Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

    Nasional
    Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

    Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

    Nasional
    Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

    Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

    Nasional
    Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

    Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

    Nasional
    Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

    Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

    Nasional
    Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

    Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

    Nasional
    26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

    26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

    Nasional
    Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

    Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

    Nasional
    Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

    Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

    [POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com