JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) Damianus Taufan mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara tidak langsung telah menjegal langkah Sri Mulyani untuk maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.
Menurut dia, hasil verifikasi administrasi parpol yang tidak meloloskan Partai SRI membuat upaya partai yang akan mengusung Sri Mulyani sebagai calon presiden di pemilu 2014 itu pun pupus.
"Paling tidak saya ingin katakan bahwa rakyatlah yang dirugikan karena tidak ada lagi pemimpin alternatif yang muncul dengan cara begini,"kata Taufan di kantornya, Jakarta, Senin (29/10/2012).
Taufan mengatakan, ketidaklolosan Partai SRI dalam Pemilu 2014 secara langsung menghambat hadirnya Sri Mulyani menjadi capres alternatif dalam pilpres. Pasalnya, dirinya menuding bahwa capres yang telah ditetapkan parpol lain tidak populer di mata masyarakat. Bukti dari hal itu dapat dilihat dari 56 persen masyarakat yang masih berperan sebagai pemilih mengambang.
"56 persen rakyat masih menunggu pemimpin yang baru. Pemimpin alternatif seperti halnya Bu Sri (Mulyani)," ujarnnya.
Partai SRI sendiri, kata dia, jika berlaga di pemilu 2014 mendatang sedianya akan menggadang Sri Mulyani sebagai capres. Sri Mulyani, ekonom dan akademisi yang saat ini menjabat Managing Director Bank Dunia, dinilai layak menjadi calon pemimpin alternatif di tengah lesunya kepemimpinan bangsa.
Dalam beberapa rilis hasil jajak pendapat beberapa lembaga survei diketahui tingkat elektabilitas capres tidak ada yang lebih dari level angka 30 persen. Hal tersebut membuktikan masyarakat masih belum menentukan pilihan capresnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.