Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencurigakan, Ada Tarik Tunai Hambalang Miliaran Rupiah

Kompas.com - 23/10/2012, 12:18 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan transaksi mencurigakan terkait proyek Hambalang. Ketua PPATK M Yusuf mengatakan, transaksi tersebut berupa penarikan tunai yang nilainya miliaran rupiah. Menurutnya, penarikan tunai itu ada yang dilakukan oleh individu dan ada pula yang oleh korporasi.

"Dari rekening perusahaan, misalnya, dan rekening seseorang," kata Yusuf di Jakarta, Selasa (23/10/2012).

Ia mengungkapkan, penarikan tunai terkait Hambalang itu dilakukan beberapa kali selama proyek berlangsung. Adapun proyek Hambalang dianggarkan secara tahun jamak atau multiyears sejak 2010 hingga 2012. Namun, Yusuf enggan menyebut perusahaan atau individu yang terkait dengan transaksi mencurigakan tersebut. Yusuf mengatakan, ia telah menyerahkan laporan analisis PPATK terkait Hambalang ke Komisi Pemeberantasan Korupsi. Mengenai ke mana uang miliaran yang ditarik tunai itu kemudian dialirkan, Yusuf mengaku tidak tahu.

"Nah, itu tadi diambil cash (tunai) dan kita enggak tahu ke mana, untuk siapa, dia tidak pakai bank," ucapnya.

Seperti diketahui, KPK tengah menyidik dan melakukan penyelidikan baru terkait Hambalang. Salah satu yang menjadi fokus penyelidikan KPK adalah aliran dana terkait proyek tersebut. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas beberapa waktu lalu mengatakan, KPK akan mengejar aliran dana Hambalang ke pihak mana pun, termasuk ke Kongres Partai Demokrat 2010.

"Kalau nanti terbukti ada sejumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terkait dengan kasus Hambalang mengalir, misalnya, ke kongres dan ada bukti-buktinya, ya kami akan lacak sampai ke sana," kata Busyro (2/10/2012).

Terkait Hambalang, Badan Pemeriksa Keuangan juga melakukan audit yang hasilnya akan digunakan KPK untuk menentukan nilai kerugian negara dalam proyek tersebut. Menurut anggota BPK Taufiequrachman Ruki, nama Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan sejumlah perusahaan kontraktor menghilang dari hasil audit yang sedang dikerjakan. Tidak ada nama Menpora dan korporasi yang menerima aliran dana dalam laporan tersebut. Adapun perusahaan-perusahaan yang menurut Taufiequrachman terlibat dalam proyek Hambalang antara lain PT Dutasari Citralaras dan PT Adhi Karya. Di PT Dutasari Citralaras, istri Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum pernah menjadi komisaris.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Audit Investigasi Hambalang Diintervensi?
Skandal Proyek Hambalang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Nasional
    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Nasional
    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    Nasional
    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    Nasional
    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Nasional
    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    Nasional
    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    Nasional
    Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

    Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

    Nasional
    Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

    Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

    Nasional
    Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

    Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

    Nasional
    Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

    Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

    Nasional
    Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

    Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

    Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com