Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Dicekam Kekhawatiran

Kompas.com - 23/10/2012, 01:44 WIB

Presiden perintahkan usut

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menerima laporan terkait insiden peledakan bom di Poso. Presiden memerintahkan agar insiden ini diusut.

”Presiden telah menerima laporan tentang bom yang diledakkan di samping pos polisi di Poso, Senin pagi. Jajaran Polri telah menindaklanjuti dengan mengirimkan tim untuk menyelidiki kasus ini,” kata Julian.

Secara terpisah, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengecam pelaku teror peledakan bom di Poso itu. Ia juga memerintahkan aparat keamanan menangkap pelakunya. ”Insiden ini sangat disesalkan dan saya kecam keras pelaku tindakan yang sangat tidak terpuji ini,” ujarnya.

Djoko menyatakan, aparat keamanan akan segera dikerahkan untuk mencari dan menangkap pelaku peledakan itu. Di sisi lain, ia mengimbau warga Poso tetap tenang dan dapat menahan diri dari provokasi-provokasi melalui peledakan bom tersebut.

Kecaman atas teror bom di Poso juga disampaikan anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI-P, TB Hasanuddin. Insiden bom di Poso itu menunjukkan bahwa pelaku teror memiliki kemampuan merakit bom. Insiden ini sekaligus menunjukkan pelaku teror masih bisa mendapatkan bahan peledak.

”Perlu diantisipasi tentang pergerakan pelaku teror dan bom itu, jangan sampai kejadian serupa terulang di daerah lain. Saya khawatir bom ini hanya pengalihan untuk teror yang mungkin mereka rencanakan di tempat lain,” katanya.

Kemungkinan itu, lanjutnya, bukannya tanpa alasan. Dari pola sasaran teror adalah polisi, ia menengarai ada keterkaitan antara insiden bom di Poso serta penculikan dan pembunuhan dua polisi di Poso. Tidak hanya itu, ledakan bom Poso ditengarai juga berkaitan dengan bom yang diledakkan di pos polisi di Solo, Jawa Tengah, beberapa saat lalu.

Ia meminta polisi dan aparat keamanan yang lain mengantisipasi tiga daerah yang dinilainya rawan teror, yakni Poso, Solo, serta di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

(REN/WHY/EDN/FER)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com